- DheTemplate Blogger Template
- Pre Live Mag Blogger Template
- whitePress Blogger Template
- Poster Inc Blogger Template
DheTemplate - Free Blogger Templates Everyday
Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros...More
Pre Live Mag Blogger Template
Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam...More
whitePress Blogger Template
Etiam augue pede, molestie eget, rhoncus at, convallis ut, eros...More
Poster Inc Blogger Template
Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in quam...More
Jelang Ramadhan, Pasokan Sembako Aman
Categories :
aman . ramadhan . sembako . stok beras
Ramadhan, Hiburan Malam Ditutup Total
Categories :
kota tansgel . majelis ulama indonesia . MUI . ramadhan . stop maksiat . tempat hiburan malam
Jalan Berlubang, Kecelakaan Meningkat Tajam
Categories :
jalan berlubang . jalan raya serpong . jalan rusak . kecelakaan lalu lintas
6 Pasar Tradisional di Kota Tangsel Diverifikasi
Categories :
aset . kota tangsel . pasar di kota tangsel . pasar moder . pasar tradisional . verifikasi pasar
Mari Beristiqamah
Categories :
artikel . berita . cobaan . contoh features . istiqomah . jalan lurus
Iman tidak boleh bengkok, rapuh, apalagi lenyap ditelan zaman. Iman harus tetap kuat, kokoh, dan eksis dalam menghadapi ujian, cobaan, tantangan, bahkan ancaman dan serangan. Dalam Islam, iman adalah perkara asasi. Ia lebih penting dari segala urusan penting manusia. Iman menjadi penentu diterima tidaknya segala kebaikan setiap insan. Tanpa iman segala amal baik tidak bernilai di sisi Allah. Dengan iman, sesederhana apa pun, segala amal baik akan mendapat balasan yang lebih baik (QS [16]: 97).
Dengan demikian tidak ada urusan yang paling mendasar, penting, dan utama bagi setiap Muslim selain menjaga kualitas iman dan senantiasa meningkatkannya.
Dari Abu Amr atau Abu Amrah Sufyan bin Abdullah, ia berkata, “Saya berkata kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, tolong ajari saya suatu ucapan yang mengandung ajaran Islam dan saya tidak perlu lagi bertanya kepada siapa pun selain Anda’.” Rasulullah menjawab, “Katakanlah, aku beriman kepada Allah, kemudian bersikap istiqamah.” (HR Muslim).
Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi menjabarkan bahwa istiqamah adalah sikap konsisten dalam taat kepada Allah. Allah berfirman, “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu .…” (QS [11]: 112).
Hal inilah yang mendorong seorang Umar bin Khathab tetap dalam kesederhanaan sekalipun telah mengemban amanah sebagai seorang khalifah. Begitu pula halnya dengan Ali bin Abi Thalib yang tetap bahagia meskipun bekerja sebagai pengangkut air pada seorang majikan yang beragama Yahudi. Termasuk Sayyidah Fathimah, putri kesayangan Rasulullah SAW. Sebagai putri nabi, Fathimah tetap memilih hidup dengan usaha sendiri. Setiap hari Fathimah bekerja menggiling gandum hingga melepuh telapak tangannya.
Demikian pula halnya dengan Ashabul Kahfi, sekelompok pemuda yang teguh memegang iman dalam situasi zaman yang penuh kejahiliyahan. Dalam situasi seperti itu, pemuda Ashabul Kahfi itu memohon keselamatan dan keteguhan iman (QS [18]: 10, 13, 14).
Semua itu dilakukan bukan karena mereka anti dunia, tetapi lebih karena ingin kedekatan hatinya kepada Allah SWT tidak terganggu (istiqamah). Dunia cukuplah bisa menegakkan tulang rusuk guna beribadah kepada-Nya, demikian salah satu pesan nabi.
Harta, tahta, dan wanita kadang membuat manusia tidak istiqamah dalam iman, seperti Qarun dan Tsa’labah. Demi dunia, keduanya rela melepas imannya. Padahal, balasan bagi Muslim yang istiqamah adalah surga.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS [46]: 13, 14).
Hikmah Isra Mi’raj
Categories :
berita . contoh berita feature . hikmah isra mi'raj . news and artikel
Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi tahun ke-11 kenabian. Rasulullah saw saat itu berumur 51 tahun. Apakah sebelumnya Beliau saw tidak sholat?
Jawabannya: Nabi saw sudah sholat sebelumnya, jadi apa dong hikmah Isra' Mi'raj? Baiknya lihat latar belakang sebelum dan sesudahnya.
Tahun ketujuh hingga ke-10 Kenabian, Beliau saw beserta Bani Hasyim diboikot oleh kaum Quraisy di Syi'ib Abd Muthalib. Tidak ditegur dan disapa. Tidak boleh ada yang berjual beli dg keluarga Nabi saw. Tidak boleh dibantu, tidak boleh bermu'amalah. Keluarga Nabi saw sangat menderita.
Pernah dapur beliau saw tidak mengepulkan asap selama tiga hari. Terpaksa memakan kulit kayu, daun-daun, bahkan kulit sepatu bekas yg di iris-iris dan direbus. Khadijah ra pernah menangis melihat putrinya Fathimah, balita ini sdh ikut merasakan kelaparan. "Aku nggak apa-apa ya Ummi", ucap Fathimah.
Shahabat pernah bilang "maa fiihi khalats"(tak ada lagi campurannya). "Kami makan seperti hewan-hewan makan, kami makan daun dan keluar juga daun."
Boikot berakhir pada tahun ke-10 Kenabian, naskahnya dimakan rayap. Rasulullah saw sekeluarga mulai bernapas lega. Kenapa diboikot? Karena Islam. Namun ujian dari Allah swt belum usai, tiba-tiba Khadijah wafat, isteri tercinta tiada lagi. Tak ada pelabuhan hati, pemberi semangat dan canda.
Ketika pergi tak ada yang mengantar ke pintu, ketika pulang ke rumah tak ada kekasih yang menanti. Hari-hari pun tidak secerah dulu, mendung. Rasulullah saw terlahir sebagai yatim, saat usia 6 tahun ibu Beliau wafat. Dan usia 8 tahun, kakeknya wafat. Lalu tinggal dengan pamannya Abu Thalib. Sangat kurang kasih sayang, yang baru ditemukan saat menikah Khadijah. Saat itu Nabi saw berusia 25 tahun, Khadijah sudah 40 tahun.
Sebagai isteri yang setia, Khadijah selalu memberi semangat kepada Nabi saw, memanggil suami dengan sebutan, "Ya Habibi" (duhai kekasihku). Tidak lama setelah Khadijah wafat, menyusul pula Abu Thalib wafat. Kafir Quraisy kian meraja lela menganiaya Rasulullah saw.
Suatu hari beliau saw mengajak Zaid bin Haritsah pergi ke Thaif untuk berdakwah. Thaif berjarak 60 km dari Makkah, daerah hijau dan sering hujan. Mungkin penduduknya lebih ramah. Namun baru saja memasuki kota Thaif, sekelompok pemuda melempari beliau saw dengan batu, hingga berdarah-darah.
Nabi saw berlari, pucat dengan tubuh yang luka-luka. Beliau saw sadar, Allah swt masih menguji kesetiaan kekasihNya yang bernama Muhammad saw. Curhat Nabi saw, "Ya Allah kepada Engkaulah kucurahkan segala kelemahanku, kehinaanku, sedikit upayaku. Ya Arhamar Rahimin.
Engkau adalah Rabb orang-orang yang lemah. Kepada siapa aku ini Engkau serahkan. Kepada musuh yang akan memusnahkanku atau pada teman yang menolongku. "Apapun yang Engkau timpakan padaku, asalkan Engkau tidak murka padaku Ya Allah, aku tak akan peduli...."
Tidak lama dari Thaif, turunlah surat Yusuf. Allah swt bercerita, ada nabi lain yang lebih menderita. Saat usia dua tahu Yusuf dibuang saudaranya. Dipungut, diperjual belikan, saat remaja ganteng, kena fitnah oleh Zulaikha, masuk penjara. Puluhan tahun berpisah dengan ayahanda Ya'kub.
Barulah pada tahun ke-11 Kenabian terjadi peristiwa Isra' Mi'raj. Diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu ke langit ketujuh. Dari langit ketujuh beliau saw naik ke Shidratul Muntaha, berjumpa dengan Allah swt. Cahaya diatas cahaya. Tapi sempat berdialog dengan Allah swt.
Memang terjadi, atas usul Nabi Mus as, minta keringanan, hingga sholat yg tadinya 50 kali, menjadi 5 kali sehari semalam. Namun hikmah lain ada, yaitu dukungan moril, setelah didera ujian yang bertubi-tubi sebelumnya. Tentunya persiapan dakwah setelah hijrah ke kota Madinah.
Demikian sekilas hikmah Isra' Mi'raj, semoga berkenan.
TPST Cipeucang Belum Selesai
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...