Diberdayakan oleh Blogger.
 
Selasa, 14 Juli 2009

DONOR DARAH PERDANA PT LINTASARTA

0 komentar
JAKARTA. Setelah MoU kerjasama payroll zakat dengan RZI berhasil di tandatangani pertengahan Maret 2009 lalu senilai Rp 316 juta. Akhirnya PT Aplikanusa Lintasarta mengadakan donor darah di dua tempat secara bersamaan dengan melibatkan Palang Merah Indonesia DKI Jakarta.

“Acara perdana donor darah ini merupakan bagian dari Gebyar Penyaluran Zakat yang dilakukan secara berkala mulai April hingga September 2009 dengan berbagai kegiatan seperti ; Donor darah, Siaga Gizi, Siaga Sehat, Penyerahan alat USG, Operasi hernia, Operasi bibir sumbing,” kata Mochammad Ma’ruf, Ketua Umum Rohis PT Lintasarta disela-sela acara donor darah di gedung Thamrin lantai 12, Jalan MH Thamrin, Jakarta pusat, Jum’at (3/4).

Dikatakan Ma’ruf, bahwa penyelenggaraan bakti sosial donor darah juga dikaitkan dengan ulang tahun PT Aplikanusa Lintasarta ke-21 yang jatuh pada 4 April,”Hampir tiap tahun Rohis PT Lintasarta bersinergi dengan RZI mengadakan baksos donor darah, kemudian darahnya diserahkan ke PMI,” jelasnya.

Dalam acara yang diselenggarakan di PT Lintasarta Thamrin, Jakarta Pusat dan PT Lintasarta TB. Simatupang, Jakarta Selatan, tercatat ada 204 peserta yang mendaftar untuk disumbangkan darahnya. ”Tetapi peserta yang layak untuk donor darah hanya 150 orang saja. Sisanya tidak diperbolehkan karena HB (hemoglobin) nya rendah,” ujar Ucu Sukarna, petugas pendaftaran donor darah.

“Rinciannya, di Thamrin ada 82 pendonor darah kemudian di TB. Simatupang ada 68 pendonor darah,” imbuhnya.

Sementara itu, dr. Rini Astuti, dokter PMI DKI Jakarta menyatakan, bahwa kantong darah yang berjumlah 150 bungkus akan disimpan di bank darah PMI. Kemudian setelah ini akan diadakan dua kali uji saring di PMI dan di Rumah Sakit.

“Fungsi dari uji saring adalah untuk menjauhkan dari penyakit menular, juga mengurangi resiko penularan penyakit lewat tranfusi darah,” jelas dokter yang sudah bergabung di PMI sejak 1990 ini.

Setelah itu penyaluran donor darah akan di distribusikan ke rumah sakit se DKI Jakarta,”Tetapi tidak menutup kemungkinan, jika daerah lain sangat membutuhkan juga dikasih,” ungkap dr Rini.#
Read more...

ALAT USG UNTUK RBG JAKARTA TIMUR

0 komentar
JAKARTA. Kemarin, Senin (6/4) PT Aplikanusa Lintasarta menyelenggarakan puncak rangkaian milad ke-21 di halaman parkir Data Centre di Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan. Untuk memeriahkan acara yang bertajuk “Be Creative And Go green”, digelar pertunjukan musik band dan penyerahan satu unit alat USG (pemeriksa kehamilan) kepada Rumah Zakat Indonesia.

Selain itu, di bulan April ini penyedia jasa informasi terkemuka di Idonesia ini juga menanam ribuan pohon untuk penghijauan kembali dengan pemberian pohon bakau di Brebes, Jawa Tengah. Acara ini dihadiri oleh Direksi, Komisaris dan karyawan PT Lintasarta serta undangan dari RZI.

Serahterima alat USG dua dimensi senilai Rp 84 juta oleh Noor SDK Devi, Direksi PT Aplikanusa Lintasarta kepada dr. Ridha Ardiansyah, Manager RBG Jakarta Timur. “Semoga alat USG ini bisa membantu members RBG untuk memeriksa kesehatan janinnya. Supaya tidak hanya orang kaya saja yang menikmati fasilitas ini,” ungkap Noor SDK Devi di tempat acara. Senin (6/4).

Menurut Jaya Saputra, Manager Program RZI menyatakan, bahwa Rencananya, alat USG ini akan ditempatkan di RBG Taruna, Jakarta Timur. “Sudah lama PT Lintasarta memberikan dana operasional alat USG, tetapi serah terima alatnya baru sekarang,” ujarnya.#
Read more...

Update Situ Gintung

0 komentar
TANGERANG. Dalam konferensi press resmi yang digelar Posko Utama Bencana Situ Gintung di gedung Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rahmat Salam, koordinator posko utama, mengatakan bahwa jumlah korban yang ditemukan hingga Ahad malam (29/3) mencapai 98 jiwa serta 115 orang lainnya masih dalam pencarian. Lengkap dengan ciri-ciri korban.

Tetapi setelah diadakan rapat gabungan oleh koordinator posko utama bencana Situ Gintung yang dihadiri oleh perwakilan Departemen Sosial RI, dinas Pemprov. Banten, Dandim Kodam Jaya Kabupaten Tangerang, lurah Cirendeu, dan berbagai unsur relawan Situ Gintung diantaranya relawan RZI, jumlah data korban menjadi berbeda antara versi SAR dengan data Kelurahan Cirendeu.

“Berdasarkan data, penduduk di kelurahan Cirendue berjumlah 373 jiwa. Sedang jumlah korban meninggal dalam bencana Situ Gintung hanya 45 orang dan yang belum ditemukan ada tujuh orang. Adapun jumlah selisih data mungkin warga yang nge-kost dan tidak lapor,” terang Khairul, Lurah Cirendeu saat rapat evaluasi di posko utama Fakultas Hukum UMJ. Ahad malam (29/3).

Adanya data yang berbeda, Joni Abdi, Ketua Unit Pasukan Kojam Jaya Kabupaten Tangerang lebih yakin dengan data versi kelurahan. “Semoga jumlah korban yang hilang bukan 115 orang, tetapi tujuh saja. Kita berdo’a semoga semua selamat,” ujar Dandim Joni.

Joni menjelaskan, Karena tim TNI sudah mengerahkan alat-alat berat seperti buldozer, bego, truk, dan juga menerjun 500 personil TNI untuk masa tanggap darurat ini. Tetapi pada hari ketiga evakuasi hanya menemukan delapan mayat. Sehingga menjadi 98 orang “Kalau mayatnya berjumlah ratusan pasti yang ditemukan bisa lebih dari delapan,” jelasnya.

Joni berharap adanya pernyataan sikap dari Wali Kota tangerang Selatan untuk masa tanggap darurat Situ Gintung. “Sebenarnya yang bertanggung jawab dalam benaca ini adalah Wali Kota,” imbuhnya.
Read more...

SINERGI RZI-PERUM PEGADAIAN HADIRKAN WATERWELL DI CILINCING

0 komentar
JAKARTA (9/6). Keberadaan sumur sebagai sumber air bersih di tengah masyarakat sangatlah dibutuhkan, apalagi didaerah tersebut sumber mata air yang ada tidak layak untuk dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari. Seperti terjadi di Kelurahan Semper Timur RT 01/03, Cilincing, Jakarta Utara. Daerah Kelurahan Semper Timur bisa dikatakan sebagai lokasi kumuh, karena kebanyakan warga belum mempunyai fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang memadai.

Fenomena ini mendorong Rumah Zakat Indonesia menggulirkan program Waterwell, sebuah program pemberdayaan lingkungan masyarakat melalui pengadaan sarana air bersih yang memadai bagi wilayah yang kekurangan air atau memiliki keterbatasan sarana. Saat ini Rumah Zakat Indonesia bekerjasama dengan Perum Pegadaian untuk membangun Waterwell di RT 01/03 Kelurahan Semper Timur Cilincing, Sebelumnya, sinergi ini telah berhasil menghadirkan empat Waterwell di Integrated Community Development (ICD) seperti di Kulonprogro, Wonogiri, dan Gunung Kidul.

Dalam kesempatan itu peresmian Waterwell di Cilincing dihadiri oleh Agus Supriyono, Kepala Program Kemitraan dan Bina Lingkungan & Corporate Social Responsibility (PKBL & CSR) dan jajaran Perum Pegadaian sementara dari Rumah Zakat Indonesia dihadiri oleh Asep Mulyadi, CNO dan rombongan. Acara ini juga dihadiri tokoh masyarakat dan warga sekitar. “Wilayah Semper Timur dipilih karena termasuk kawasan miskin selain banyak yang tidak memiliki kakus di rumahnya,” kata Agus Supriyono di Jakarta, Selasa (10/6).

Acara ini juga dibarengi dengan aksi siaga pangan berupa pembagian paket sembako yang berisi beras, kornet, sarden, gula pasir, mie instant, dan teh kotak dan dibagikan kepada 150 warga sekitar. “Sekarang kalau mau mandi enggak perlu antri lagi,” ungkap seorang warga.***
Read more...

RZI DUKUNG EKSISTENSI IZO DI INDONESIA

0 komentar
JAKARTA. Tahun 2004, OIC (Organization Islamic Converence) atau yang sering kita kenal dengan OKI (Organisasi Konferensi Islam) menyampaikan ide yang menginspirasi banyak negara Islam. Ide dasarnya yaitu memaksimalkan uang-uang negara Islam yang ada di bank berupa “bunga” yang tidang diambil bahkan cenderung tidak diurus. Kabarnya ada sekitar US $ 1,3 triliun, kemudian ide kedua yaitu mengoptimalkan pendayagunaan dana zakat yang ada di 57 negara anggota OIC.

Pada tahun 2006, OIC ingin mewujudkan ide-idenya tersebut dengan mendirikan IZO (International Zakat Organization) dan mencari negara yang pantas menjadi pusat basis pergerakannya atau legalitasnya. Berdirinya IZO tidak sepenuhnya di support oleh semua anggota OIC, tapi tercatat hanya 16 negara (termasuk Indonesia). Terpilihlah negara Indonesia, dengan pertimbangan bahwa Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Tapi, saat itu pemerintah kita tidak menanggapi secara serius tentang hal ini, sehingga keinginan tersebut belum juga terwujud.

Malaysia melihat tingkat urgensi berdirinya IZO tersebut, sehingga mengusulkan untuk memulai dari Malaysia dan akhirnya berdiri di Malaysia dengan dipromotori oleh Departemen Agama-nya Malaysia. Pergerakan awal, IZO akan tetap mencari pendukung berupa member atau anggota dari negara-negara yang penduduknya sebagian besar muslim. Akhirnya Indonesia lagi yang dipilih untuk menjadi member perdana.
Penguatan ini perlu dukungan tidak hanya dari pemerintah, karena pemerintah kita dalam hal ini Departemen Agama cenderung pasif. Akhirnya OIC merapat ke lembaga-lembaga Islam yang selama ini konsen di pengelolaan zakat seperti Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Pada Januari 2009 (30/01) berkumpul BAZ dan LAZ besar di Indonesia untuk memberikan pernyataan dukungan terhadap program IZO ini. Di gedung BAZNAS di Jalan Kebon Sirih No.57 Jakarta Pusat, diantara lembaga yang hadir untuk menandatangani pernyataan dukungan tersebut adalah Rumah Zakat Indonesia, BAZNAS, FOZ, Dompet Dhuafa, PKPU, YBM, Bank BRI, dan Portal Infaq.

Diantara perwakilan lembaga tersebut adalah Managing Director IZO tuan Mohammad Met Hassan Esa, Ketua BAZNAS bapak Dr. KH. Didin Hafidudin, CEO PKPU bapak Sahabudin, Presiden Direktur Dompet Dhuafa bapak Ismail A.Said, Branch Manager YDSF Jakarta dan CMO Rumah Zakat Indonesia, Aries S.Priyono. Selain itu, ada beberapa petinggi LAZ lain yang turut serta menyemarakkan pertemuan tersebut.

Rencananya program yang akan digulirkan adalah Small Business Financing Programme for the Needy and the Poor yang berlokasi di Aceh dengan nilai program US $ 100 miliar dan Banana Upstream and Downstream Business Activities yang bakal digulirkan di Jawa Tengah senilai US $ 10 milyar. Masalahnya, hingga sekarang pemerintah Indonesia belum juga merespon secara aktif program-program tersebut.

“Kabar terakhir, IZO mencari alternatif lain dengan mendekat ke Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI) dan minta salah satu dari LAZ untuk bisa mendirikan kantor reprentatifnya serta memilih ketuanya,” kata Aries S. Priyono di Jakarta.***
Read more...

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here