Diberdayakan oleh Blogger.
 
Jumat, 12 Februari 2010

Mensinergikan Program Comdev dengan Pemerintah Jaktim

0 komentar
JAKARTA - Dengan luas wilayah yang cukup besar dibandingkan dengan wilayah lainnya di Provinsi DKI Jakarta dan jumlah penduduk yang lebih besar, Kota Jakarta Timur mempunyai prospek pengembangan wilayah untuk masa yang akan datang, ditambah lagi dengan sebagian wilayahnya akan dialiri Banjir Kanal Timur (BKT) sebagai pengendali banjir dan alternatif transportasi.

Trianita Kurniati, Branch Manager Empowering Rumah Zakat Indonesia mengatakan, ada beberapa potensi alam dan wilayah Kotamadya Jakarta Timur yang sedikit berbeda dengan wilayah-wilayah lain di Jakarta, diantaranya di Jakarta Timur terdapat Cagar Budaya Condet, serta lokasi-lokasi sejarah dan kepahlawanan, seperti Makam Pangeran Jayakarta, Monumen Panca Sila Sakti dan Lubang Buaya.

”Di Jakarta Timur terdapat obyek wisata yang dapat diandalkan seperti TMII, Taman Bunga Wiladatika, Bumi Perkemahan Cibubur dan Agro Wisata Cilangkap Di Jakarta Timur terdapat sentra perdagangan potensial, seperti Pasar Induk Beras Cipinang, Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Regional Jatinegara,” urainya.

Kemudian, lanjut Ita di Jakarta Timur juga terdapat empat terminal besar yang melayani angkutan darat baik dalam dan luar kota seperti terminal Kampung Rambutan, Terminal Rawamangun, Terminal Pulo Gadung, dam Terminal Pinang Ranti.

Selain itu juga terdapat sarana olah raga yang cukup ternama seperti lapangan golf Rawamangun, lapangan Balap Sepeda(Velodrome), Pacuan Kuda Pulo Mas di Jakarta Timur terdapat sarana/prasarana khusus seperti Bandara Halim Perdana Kusuma dan Markas Besar (Mabes) ABRI Cilangkap.

Ita menyebutkan, di Jakarta Timur terdapat pusat industri besar terkenal dengan sebutan Kawasan Industri Pulogadung, Perkampungan Industri Kecil (PIK) Penggilingan, Sentra Industri Kecil Kayu dan Meubel Klender dan Pasar Batu Aji Rawa Bening Jatinegara.

Isu Utama Pembangunan Kota Admistratif Jakarta Timur

Menurut perempuan yang sedang menyelesaikan program Magister di FISIP Kessos Universitas Indonesia ini mengemukakan bahwa isu utama dalam pembangunan di Jakarta Timur yang menjadi perhatian utama adalah: pertama, belum terbangunnya Kawasan Jatinegara; kedua, belum terbangunnya secara optimal Kawasan Sentra Primer Baru Timur (SPBT) dan Terminal Pulogebang; ketiga, belum tuntasnya Banjir Kanal Timur (BKT); keempat, belum terkelolanya potensi Pedagang Kaki Lima; kelima, belum tercukupinya kebutuhan pegawai pada Kecamatan/Kelurahan baik kualitas maupun kuantitas; keenam, masih tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD); ketujuh, Masih banyaknya drainasse yang belum berfungsi secara optimal.

Kemudian kedelapan, masih adanya beberap titik rawan banjir; kesembilan, masih maraknya hunian liar; kesepuluh, masih semrawutnya beberapa kawasan strategis; kesebelas, belum optimalnya ruang terbuka hijau (RTH) dan penghijauan; keduabelas, masih adanya bangunan sekolah yang rawan ambruk, dan ketigabelas, masih banyaknya jalan yang rusak.

Melihat data itu, wanita yang akrab disapa Mba Ita ini menawarkan program unggulan dengan nama ”RW Asmita” (Asri Milik Kita),”Sasaran utama dari program ini adalah RW yang memiliki potensi pemberdayaan masyarakat, RW kumuh, RW yang terkena banjir dan lingkungan potensial lainnya,” jelas ibu tiga anak ini.
Ia menyatakan tujuan utama dari program ini adalah untuk membangun, memperbaiki dan memelihara serta menata sarana prasarana lingkungan lingkup RW, ”Kemudian juga memperindah lingkungan lingkup RW, meningkatkan kualitas lingkungan, melakukan penataan lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan.

Dimana Rumah Zakat mengambil peran?

Program satu (1) RW percontohan sebagai role model komunitas terkecil di Integrated Community Development (ICD) atau desa binaan Cilincing, Matraman dan Pulogadung. “Selama ini telah banyak intervensi program Rumah Zakat yang digulirkan di tiga ICD ini, namun belum ada yang benar-benar excellent sebagai role model empowerment, atau miniatur masyarakat mandiri,” ujarnya Ita.

Ia menjelaskan, program yang akan diusung adalah “Kampungku Bersih”, sinkron dengan Program Pemerintah Kota Jaktim untuk membebaskan Jaktim dari lingkungan kotor dan kumuh ( tercatat 53 RW kumuh di Jaktim, menurut Murdhani walikota Jaktim ). “Program ini akan didesign dengan step pemberdayaan ideal dan hanya akan fokus di satu RW terlebih dahulu di masing-masing ICD,” tegas Ita.

Kemudian program penataan sarana prasarana lingkungan. Seperti program infrastruktur perbaikan jalan dan penataan sarana kebersihan. Rumah Zakat mempunyai program pengadaan sarana air bersih atau Water Well.

“Program water well di Jaktim bisa dikembangkan kearah water well bersih and ready to drink, atau menerapkan teknologi tepat guna yang memiliki keunggulan dibandingkan sumur biasa,”

Selain itu, program Pelatihan Wirausaha dan Pelatihan yang link and match dengan user tenaga kerja masih relevan di duplikasi di Jaktim, mengingat jumlah pengangguran Jakarta Timur naik dari 166.370 orang pada 2008, menjadi 175.440 orang di tahun 2009.

“Sebagai wacana, pengembangan pemberdayaan ekonomi di Jaktim dapat diarahkan ke industri craft (kerajinan tangan) untuk melengkapi potensi wisata yang cukup diandalkan di kota Jaktim,” jelas wanita yang bermukim di Depok ini.***
Read more...
Senin, 01 Februari 2010

Wahai Anakku, Ketahuilah

0 komentar
Saat kau lahir, ribuan rekaman cerita memilukan masih menghiasi wajah ummat Muhammad. Muslimah ditusuk di negeri yang mengkampanyekan Liberty, hanya karena ia menampakkan identitas keislamannya. Negeri-negeri muslim masih dikangkangi rantai kezaliman dan dihinakan para penduduknya. Belum lagi virus ’SEPILIS’ (sekulerisme, pluralisme, liberalisme) merongrong negeri-negeri Islam. Mencuci otak muslim menjadi westernis.

Karena kau anak akhir zaman. Ayahmu ini tidak tahu, wajah Islam tahun 2030? Apakah semakin lusuh dan pucat? Karena penguasa tiran semakin keranjingan menumpahkan darah-darah suci. Yang jelas kau akan hidup di masa ajaran Islam kian asing. Yang penuh dengan fitnah, jebakan, konspirasi. Kebenaran disalahkan, kesalahan dilegalkan dan didukung massa.

Jika tahun 1924 adalah awal bercokolnya periode mulkan jabariyah, maka tahun 2030 genap berumur 106 tahun, dan saat itu kau berusia 21 tahun. Ayahmu tidak mengerti, apakah fitnah huru hara akhir zaman kian mengerikan? Orang-orang sholeh menjadi obyek fitnah, caci-maki, dan dihinakan oleh orang-orang jahiliyyah hanya karena menjalankan Syariah-Nya? Sementara para pemeluknya masih disibukkan dengan saling menghujat dan memakan daging saudaranya sendiri hanya karena berbeda wasilah? Ayah berharap mata hatimu bisa jernih saat 73 golongan ini saling mengklaim paling benar dan mengaku pengikut Sunnah kanjeng Nabi. ”Jadilah perekat dan pengikat dalam terbentuknya Jamaatul Muslimin yang dirindukan itu,”

Di saat para pemegang kebenaran bagai menggenggam bara. Jadilah Ghuroba, disaat kebenaran dimarjinalkan. Teruslah bergerak dalam pekerjaan-pekerjaan besar, dalam sunyi yang panjang, sampai Malaikat Izroil memanggilmu. Semoga ruh perjuangan Syaikh Ahmad Yasin, Al-Rantisi, Sholahuddin Al Ayyubi mengalir di darahmu.
Dalam menapaki huru hara akhir zaman ini, sibghoh Islammu jangan sampai luntur nak. ”Sebab, tanpa Islam, kau adalah nol,”

Jika tahun 2030 Allah SWT menakdirkan runtuhnya kejayaan periode mulkan jabariyah. Tangan mungilmu ini harus bisa mengepal lebih kencang dihadapan Fir’aun-fir’aun modern, dan melantangkan ”Laa Ilaaha Ilallah Muhammad darrosulullah.” Kau harus mampu terus berjalan melewati lorong gelap kejahiliyahan, saat ummat sulit membedakan mana yang benar mana yang salah. Ingat nak, kau anak akhir zaman, kau harus menjadi anak peradaban yang dirindukan zamannya. Panca roba mengabarkan, alam raya sudah muak dengan rezim setan peradaban yang gemar merusak dan menumpahkan darah.

Jika Al Malik menghendaki tahun 2030 menjadi batas akhir sejarah rezim thoghut.
Anak-anak zamannya ini harus tampil memenangkan pertarungan dan mengembalikan peradaban. Saat itu, jadilah pioner penumbang kebhatilan. Seperti para pemuda Ashabul Ukhdud yang merobohkan keangkuhan rasa ketuhanan rezim thoghut. Karena Rasulullah pernah mengabarkan, ”Setiap kurun waktu 100 tahun akan lahir para pembaharu.” Inilah sunatullah pertarungan. Maka jadilah bagian dari yang dijanjikan itu!

Sejenak aku tertegun mendengar cerita kegelisahan hati sang sahabat. Akupun teringat pada keluargaku di rumah. ”Ya Allah jadikanlah anak-anak kami pemimpin bagi orang-orang sholeh.” lirih doa sang ayah di sepertiga malam yang sepi.***
Read more...

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here