Diberdayakan oleh Blogger.
 
Rabu, 27 Maret 2013

Fly Over Gaplek Mendesak

0 komentar

PAMULANG – Pemkot Tangsel menyiapkan managemen trafic untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di wilayah Kota Tangsel ini. Salah satunya mempercepat pembangunan fly over Gaplek yang rencananya akan dibangun Kementerian Pekerjaan Umum di tahun ini.

“Kemacetan di Tangsel sangat parah, sehingga saya berharap bagaimana untuk mengurangi kemacetan yang ada, dengan berbagai cara, baik pembuatan fly over, pelebaran jalan bahkan membuat sodetan. Ini dilakukan karena pertumbuhan jalan yang ada tidak diimbangi dengan pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat,” ungkap Walikota Airin Rachmi Diany, Selasa (26/3).

Airin menegaskan, untuk pembangunan fly over Gaplek sempat tertunda, namun di tahun ini akan segera terlaksana, dan anggaran sudah disiapkan untuk Pemkot Tangsel melakukan pembebasan lahan dari mulai perbatasan Pamulang arah Cinangka hingga ke Cimanggis.

Kepala Bagian Pertanahan pada Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Haru Agus Wibisono mengatakan, terkait dengan pembebasan lahan tahun 2013 ini, terbesar memang akan dialokasikan untuk pembebasan lahan fly over Gaplek seluas 16.000 meter persegi. Diperkirakan untuk pembebasan lahan simpang Gaplek tersebut sebesar Rp 63,9 miliar melalui anggaran Kementerian.

Sebelumnya, untuk mengatasi kemacetan di Kota Tangsel, Sekda Kota Tangsel, Dudung E. Direja mengatakan, akan menyiapkan tiga pintu keluar masuk menuju jalan tol di Kota Tangsel. Sehingga, kendaraan tidak melulu masuk dari satu pintu. Ketiga pintu keluar masuk tol tersebut yakni di Alam Sutera, tol Serpong-Cinere dan fly over Gaplek ke arah Lebak Bulus.

“Kemacetan yang terjadi di wilayah Serpong dan Ciputat, disebabkan karena seluruh kendaraan menuju satu pintu masuk tol yakni di Kebon Nanas dan Lebak Bulus,” ujarnya.***

Sumber: Satelit News/ Halaman 4/ Rabu, 27 Maret 2013.
Read more...
Senin, 25 Maret 2013

Kerajinan dan Industri Kreatif

0 komentar

SETU – Berbagai produk kerajinan tangan di Kota Tangsel mulai tumbuh. Hal itu disampaikan Siti Chadijah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel, belum lama ini. Rencananya dia akan maju kembali dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2014.

Menurut politisi PKS Kota Tangsel ini, para pengrajin itu perlu diwadahi dengan koperasi.
Chadijah berkeyakinan, keberadaan koperasi akan mendorong pemberdayaan masyarakat sehingga memutus mata rantai kemiskinan di Kota Tangsel.

Chadijah juga berharap dengan adanya koperasi, berbagai jenis kerajinan tangan dan juga industri kreatif yang ada di Kota Tangsel ini mampu dipasarkan di skala nasional.

“Tujuan selanjutnya adalah memuliakan produk seperti memasarkan secara luas dan mengembangkan produk itu secara optimal,” katanya.

Ditambahkannya, pengembangan produk itu juga harus melibatkan masyarakat meski dengan sumber daya yang ada.

“Saya yakin kalau produk kerajinan dan industri kreatif itu dikembangkan akan menjadi ikon Kota Tangsel,” harapnya.***

Sumber : Tangsel Pos/ Halaman 4/ Senin, 25 Maret 2013.
Read more...
Jumat, 22 Maret 2013

Etika Perdagangan

0 komentar

Menurut Kamus Bahasa Indonesia perdagangan artinya pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan. 

Dalam pandangan Islam, perdagangan merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan dalam masalah muamalah, yakni hubungan yang bersifat horizontal dalam kehidupan manusia. Namun, sektor ini mendapat perhatian khusus dalam ekonomi Islam, karena berkaitan langsung dengan sektor riil.

Kalau kita menengok Al-quran maka akan ditemukan keterangan yang sangat jelas tentang etika dalam perdagangan. Di dalam Al-quran disebutkan bahwa perdagangan atau perniagaan merupakan jalan yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menghindarkan manusia dari jalan yang bathil. 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu,” (QS. An-Nisa’ : 29).

Saat melakukan transaksi perdagangan, Allah SWT juga memerintahkan agar manusia melakukan dengan juju dan adil. Tentang tata tertib ini dijelaskan Allah dalam surat Hud ayat 84-85:

Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."

Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.

Islam juga melarang pedagang atau pebisnis untuk menimbun barang dengan tujuan memainkan harga dan menimbulkan ketidakstabilan ekonomi. Selain itu, Islam juga sangat melarang jual beli dengan cara najasy (menambah harga untuk menipu pembeli) dan praktik bisnis kartel. Karena model dagang seperti ini sangat merugikan hak-hak masyarakat (konsumen).

Sehingga Rasulullah SAW sangat mengecam pebisnis yang suka memonopoli dengan menimbun barang dan praktik najasy, “Orang yang mencari nafkah itu diberi rizki dan orang yang menimbun itu dilaknat,” (HR. Ibnu Majah).

Dari sisi duniawi, para pedagang atau pebisnis yang menerapkan sistem bisnis kartel atau najasy mungkin akan cepat mengeruk keuntungan yang menggunung. Namun para pedagang model ini kelak di hari kiamat akan dibangkitkan sebagai orang yang suka berbuat keji.

“Sesungguhnya para pedagang (pebisnis) itu akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak sebagai orang yang suka berbuat keji, kecuali orang yang bertaqwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur,” (HR at-Tirmidzi, Ibn Majah, Ibn Hibban, al-Baihaqi dan al-Hakim).

Dalam sejarah, praktik bisnis kartel pun pernah terjadi, kala itu orang-orang musyrik Makkah meminta kepada Rasulullah SAW agar Allah SWT mewahyukan harga-harga barang dagangan sehingga mereka bisa membeli di waktu murah dan akan menjualnya di waktu mahal dengan harapan keuntungan berlipat ganda.

Rasulullah SAW menjawab dengan firman Allah SWT, “Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-A’raf : 188). 

Para mufasir menyebutkan bahwa sebab turunnya ayat ini adalah bahwa orang-orang musyrik berkata: “Mengapa Tuhannya Muhammad tidak mewahyukannya harga-harga barang dagangan sehingga kami membelinya di waktu murah dan akan menjualnya di waktu mahal sehingga harta benda kami akan berlipat ganda”.

Seandainya, para pedagang mau memperhatikan etika dalam perdagangan ini, niscaya tidak akan terjadi kegaduhan di sektor komoditas pangan yang meresahkan ibu – ibu rumah tangga, mereka tidak akan galau memikirkan harga – harga cabai, bawang merah, dan bawang putih yang harganya hanya ditentukan oleh segelintir orang. Wallahu a’lam.***[abu hylmi]
Read more...
Kamis, 21 Maret 2013

Kakak dan Adik Kompak.

0 komentar

Bahagia rasanya melihat anak-anak pada kompak dan saling membantu. Si adik belum bisa gowes sepeda, sehingga mengendarainya dengan cara diseret. Mungkin dibenak sang kakak muncul rasa iba, lalu si kakak punya ide brilian dengan mengambil tali setrika, kemudian tali setrika dililitkan ke sepeda adiknya. Akhirnya terciptalah sepeda gandengan. 

Setelah tercipta sepeda gandengan, mereka berputar-putar dalam ruang rumah diselingi keceriaan.

Subhanallah mungkin ini yang disebut dengan “Golden Age”.

Jadi ingat bukunya Munif Chatib yang berjudul “Orangtuanya Manusia”. Dalam buku itu disebutkan, ketika kemampuan seorang anak dimaknai dengan sudut pandang yang luas, maka setiap anak akan menemukan eksistensinya.

Setelah meyakini anak kita adalah bintang, sudut pandang berikutnya adalah samudra. Maksudnya, kemampuan anak itu seluas samudera. Sayang oranr tua, guru sekolah, atau sistem pendidikalah yang mereduksi atau menyempitkan kemampuan anak hingga samudra itu berubah menjadi selokan-selokan kecil.#Edisi kecerdasan anak.[abu hylmi]***
Read more...
Rabu, 20 Maret 2013

PKS Belum Sepakat Asas Pancasila, PDIP Heran

0 komentar

JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menyepakati rumusan Rancangan Undang-undang tentang Organisasi Kemasyarakatan (ormas) terkait pengaturan asas Ormas. PKS tidak setuju jika asas Ormas yang dicantumkan adalah Pancasila, UUD 1945, dan asas lain yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Pencantuman seperti itu merupakan upaya pengekangan dan pemaksaan terhadap Ormas agar menjadikan Pancasila, UUD 1945 dicantumkan sebagai asasnya. PKS menginginkan, RUU Ormas cukup menyebutkan bahwa asas Ormas tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

“Dengan rumusan yang sekarang, Ormas harus mencantumkan sedikitnya dua asas yakni Pancasila dan UUD 1945. Itukan ambigu, juga pengekangan dan pemaksaan terhadap Ormas, serta upaya mengembalikan asas tunggal. PKS ingin agar asas Ormas cukup disebutkan tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,” jelas anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Ormas, Indra, Jakarta, Rabu (20/3).

Menurut politisi PKS ini, Ormas seharusnya dijamin untuk menentukan asas sesuai dengan ciri dan kekhasan organisasi, asalkan tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD. Sehingga Ormas tidak perlu mencantumkan asasnya adalah Pancasila, UUD 1945, dan asas yang sesuai dengan karakteristiknya.

Selain itu, lanjut Indra, upaya menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai asas Ormas merupakan pengkerdilan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar, fundamen negara. Tidak pantas, bagi Pancasila dan UUD 1945 ditempatkan sebagai asas ormas.

“Konsesus kita semua kan bahawa Pancasila dan UUD 1945 itu dasar negara, fundamen bangsa kita. Kalau dijadikan asas Ormas, jelas itu pengkerdilan terhadap pancasila dan UUD 1945,” tegas Indra.

Anggota Pansus RUU Ormas dari Fraksi PDI Perjuangan Eddy Mihati merasa heran dengan keberatan PKS atas rumusan soal asas Ormas tersebut. “Dimana letak keberatannya? Dan dimana letak pengekangannya, saya terus terang heran.” Ujarnya.***

Sumber : Harian Pelita/ Halaman 1&19/ Kamis, 21 Maret 2013.




Read more...

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here