Diberdayakan oleh Blogger.
 
Minggu, 30 Maret 2008

Bertahanlah...!!!..Istiqomah...!!

1 komentar
Wahai saudaraku yang mulia, ketika kita disibukkan dengan aktifitas amal Islami, manajemen berbagai kebutuhan dan keperluan, serta memikirkan semuanya. amal-amal tersebut sangat menyita waktu dan pikiran, sehingga tiada lagi waktu bagi amal hati, serta perhatian yang harus diberikan kepadanya.

Sesunguhnya, seorang Muslim berjalan kepada Allah dengan hatinya, bukan dengan anggota badannya. kedudukan anggota badan dalam kebaikan tidak lain adalah sebagai refleksi dari shalihnya hati dan keinginannya untuk melakukan kebaikan. tersitanya waktu ini tentu akan mengakibatkan berkurangnya kualitas, sehingga akan berkuranglah sebagian dari makna iman batin dari hati.

Keikhlasan kepada Allah mungkin pada suatu masa, seorang aktifis akan mencari-cari keikhlasan yang dimilikinya di awal-awal iltizamnya. ada yang mungkin berkurang dari seorang aktifis diantaranya : kejujuran, keyakinan, kezuhudan, tawakal, ketundukan, dan mahabbahnya.

Seiring dengan lemahnya iman, maka bersamaan dengan itu komitmen dengan Islam dan jama'ah akan memudar, mudah menyepelekan amal Islami, meremehkan aktifitas tarbiyah (liqo'at). wahai saudaraku yang mulia, para sahabat Nabi sangat merasa bersalah dan merugi apabila tidak mengikuti halaqoh Rasulullah SAW walau hanya satu kali pertemuan, para sahabat sangat merindukan tausyiah Rasulullah agar baterai iman dan komitmen mereka selalu di charge.

Bagaimana dengan kondisi kita sekarang? sebagian kita mungkin merasa biasa dan merasa tidak bersalah kalau tidak menghadiri halaqoh. atau mungkin meremehkan, dan menganggap aktifitas tarbiyah sebagai kegiatan sampingan? sesungguhnya urusan Dien dan Islam bukanlah urusan main. Allah berfirman : " mereka menyangkanya remeh, padahal menurut Allah itu sangat besar." (An-Nur:15).

Wahai saudaraku yang mulia, Amal Islami bukanlah aktifitas yang cukup dikerjakan di saat anda mempunyai waktu luang dan bisa ditinggalkan disaat sibuk..Tidak..? amal islami terlalu agung dan mulia bila diperlakukan seperti itu.

Islam bukanlah klub Ilmiah yang dikerjakan saat masih mahasiswa, lalu ditinggalkan saat lulus. atau dikerjakan saat masih bujang dan boleh ditinggalkan setelah menikah. perkara amal islami sebenarnya sama dengan perkara ibadah kepada Allah yang sebenarnya. oleh karena itu seorang muslim tidak boleh melepaskan diri dari amal Islami kecuali bersamaan dengan keluarnya ia dari kehidupan ini. Allah berfirman :"Sembahlah Robbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian)." (Al-Hijr:99).

Untuk itu, wahai saudaraku yang mulia, berhentilah sejenak diterminal kehidupan, mari kita ukur kembali kadar keimanan kita serta komitmen kita terhadap jamaah. sehingga fenomena putus asa pada diri sebagian aktifis Islam atau keterpurukan mereka dikubangan syubhat dan syahwat disebabkan mereka kurang memperbaharui iman. dan ini adalah tanggung jawab bersama antar pribadi, qaid, dan jamaah itu sendiri.
Read more...
Rabu, 26 Maret 2008

Foto Diksar Regional I

0 komentar









Read more...
Jumat, 07 Maret 2008

Surat Dari Negeri Para Syuhada...

1 komentar

Surat Dari Negeri Para Syuhada

Dari : Mujahid Kecil!!
Untuk : Para kekasih Allah SWT di seluruh penjuru dunia.

Wahai para ahli ibadah....
seandainya engkau memperhatikan kami,
engkau pasti tahu bahwa selama ini
engkau hanya main-main dalam beribadah.

Kalau pipi-pipi kalian basah dengan air mata
maka leher-leher kami basah bersimbah darah.

Kalau motor dan mobil kalian rusak atau hancur dalam hal yang sia-sia,
maka kendaraan kami hancur untuk operasi bom syahid di medan laga.

Semerbak wanginya parfum, itu untuk kalian,
sedangkan wewangian kami pasir dan debu-debu.

Telah datang Al-Quran kepada kita menjelaskan,
para syuhada tidak akan pernah mati, dan itu pasti.

Wahai para pencinta kehidupan
Kalau kalian suka mengeluh dengan pekerjaan sepele.
Maka kami tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT,
Ketika harus repot-repot mengumpulkan batu,
Ketika harus berlari di tengah terik mentari,
Ketika harus berhadapan dengan tank-tank yang siap melindas tulang-tulang kami,
Ketika harus melihat darah di setiap langkah kami,
Ketika harus menyaksikan orang-orang yang kami kasihi diusir dan disiksa,bahkan ketika kami harus merasakan pedihnya timah panas yang menembus tubuh.
Meski semua itu, bukan karena salah kami.

Semua itu hanya karena kami ingin hidup dan diakui sebagai manusia, hanya karena ingin mempertahankan negeri kami,
hanya karena kami ingin menjaga masjid, tempat mereka beribadah menyembah Roob.

Wahai para saudaraku muslimin, seringkali anda merasa menjadi orang yang paling sibuk
Punya amanah dimana-mana, apalagi jabatan ketua
Waktu habis untuk rapat dan mengadakan acara.

Seringkali juga anda telah merasa begitu banyak berkorban
Waktu, tenaga, fikiran, bahkan uang jatah bulanan habis anda korbankan untuk menutup kekurangan dana.
Tapi sadarkah anda, bahwa kami harus melawan maut, kami di boikot, blokade?
Saudaramu di sini, jauh lebih sibuk dari anda
Kalau kesibukan anda sekedar rapat dan mengadakan acara
kami sibuk menyelamatkan nyawa!
Kalau pengorbanan terbesar anda adalah harta, kami telah berkorban jiwa dan raga!
Maka saudaraku, sesibuk apapun anda, selelah apapun tubuh anda, jangan lupa doakan Dan Bantu kami.

Saudaramu..Mujahid Kecil
Read more...
Kamis, 06 Maret 2008

warna-Mu

0 komentar

Warna-Mu…

Sesungguhnya banyak sekali kejadian alam yang bisa kita hayati , kita renungi, bahwa sibghohtallah/ celupan Allah sangat indah. hamparan gunung-gunung, pepohonan yang menghijau, bunga-bunga yang merekah memperlihatkan kindahan warnanya, burung-burung yang berterbangan. Angin sepoy-sepoy. Mereka semua berdzikir mengagungkan sang Maha Karya atas tanda-tanda kekuasaan-Nya.

Mereka adalah ciptaan Allah SWT, mereka tunduk terhadap ketata-aturan-Nya. Walaupun mereka mahluk yang akalnya lebih rendah dari manusia. Tetapi nafas mereka tidak pernah berhenti berdzikir. Ketika pohon meliuk-liukkan batang dan daunnya karena hembusan angin sejatinya sedang berdzikir pada Allah SWT.

Sebagai manusia tentunya kita malu, yang katanya akalnya lebih tinggi dari mahluk ciptaan Allah SWT lainnya. Tetapi manusia sering lupa, manusia merasa sombong, merasa besar. Sehingga berhenti sejenak untuk mengingat-Nya saja terasa berat. Laksana menanggung beban gunung.

Tumbuhan, hewan, air, angin bisa menjaga keharmonisan alam raya, mereka saling menjaga keberlangsungan ekosistemnya. Tetapi kita sebagai manusia yang diamanahkan untuk menjaga, melestarikan dan mendayagunakan sarana yang diberikan gratis oleh Allah SWT malah merusaknya.

“bahwasannya kerusakan di darat dan di laut karena kecebohan ulah tangan manusia”

Tapi banyak diantara kita yang malah merusak ekosistem alam, keseimbangan alam, bumi menjadi kering, hutan menjadi gundul. akibatnya bencana alam, pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia. Anak cucu kita terancam tidak bisa menikmati keindahan alam. Tidak bisa mewariskan pusaka keindahan alam ke anak cucu kita, karena detik-demi detik bumi dijarah keindahannya oleh tangan-tangan yang paling tinggi akalnya. Yang harusnya menjaga kelestariannya.

Sesungguhnya kita bisa menambahkan keimanan kita dengan melihat ayat-ayat kauniyahnya.

Bumi ini merindukan khlifah Allah yang siap merawat bumi ini untuk kemakmuran manusia. ketika kita naik gunung jadikan hal tersebut miniatur perjalanan kehiduapan kita. banyaknya beban, jalan licin, berliku adalah tantantangan kita untuk sampai ke tujuan...Allahu Akbar

“Seungguhnya bumi ini hanya diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah yang sholeh”

BSD City, 7 Maret 2008
Read more...
Selasa, 04 Maret 2008

Menjadi Manusia Sejati

0 komentar
Apakah yang kita dapatkan selama ini?

Ketika kita mendaki gunung-gunung,bertualang ke hutan dan tempat terpencil.

Apakah kita pernah merasakan perasaan sedih ketika kita meyadari keberadaan kita sebagai mahluk yang kecil dan tidak berarti apa-apa dibanding semua itu?

Pernahkah ketika kita berada di gunung kita merenung
tentang semuanya?

Pernahkah kita menangis ketika melihat langit biru,lautan yang luas, gunung-gunung, awan yang berarak, hutan, pepohonan,air yang mengalir di bebatuan,kabut yang menutupi jurang dan lembah

Pernahkah kita menangis ketika mendengar suara nyanyian burung-burung, suara gemericik air, suara angin yang berhembus diantara pepohonan, suara ombak, suara seranggga hutan dimalam hari ketika kegelapan dan kesunyian mulai menyelimuti alam.

Apakah yang kita rasakan dan pikirkan saat itu,
Apakah kita pernah menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih Besar dan Hebat dibelakang semua itu?

Yang Membuat dan Mengatur semua itu.
Siapakah dibelakang semua itu?

Pernahkah kita bersedih ketika melihat sampah-sampah plastik bertebaran di gunung dan hutan, hutan-hutan yang di hancurkan, binatang2 yang diburu, sungai2 yang tercemar oleh limbah.

Apakah kita sudah menemukan apa yang kita cari selama ini dengan pergi ke gunung, hutan atau tempat terpencil?

Apakah semua perjalanan selama ini bisa membuat kita lebih Mendekatkan diri kepada Zat yang Menciptakan semua itu dan menyadarkan diri kita yang tidak berarti apa-apa atau kita hanya ingin di puji orang atau
hanya ingin mencari kebanggaan atau malah makin menjauhkan kita dariNya.

Apakah kita sudah menjadi lebih bijaksana dalam hidup kita?
Banyak orang yang dengan bangganya menyebut dirinya pencinta alam, petualang, pendaki gunung, tetapi mereka tidak mendapatkan apa2 dari perjalanannya selain hanya tubuh yang lelah dan pakaian kotor, bahkan banyak dari mereka yang menjadi bagian dari Perusak Alam.

"ALLAH menciptakan langit dan bumi dan seluruh isinya alam ini, agar kita selalu bersyukur dan beribadah kepadaNya".

Alam ini diciptakan untuk dipelihara dan dijaga kelestariannya.

Gunung, pohon, daun-daun, bunga-bunga, air, angin, batu-batuan, rerumputan, bahkan ulat, semut dan semua hewan yang ada didarat dan dilaut semuanya bersyukur & bertasbih kepada Allah.

Apakah kita juga seperti mereka?
Bukankah kita ini manusia yang katanya mahluk yang berakal dan lebih mulia dari mahluk yang lain.

Kalau semua itu tidak pernah kita rasakan dan pikirkan, Jadi apa tujuan kita selama ini?
Apa yang kita dapatkan selama ini?

Banyak orang yg ketika muda begitu bersemangat bertualang tetapi ketika lulus sekolah,bekerja dan mereka berkeluarga, menikah dan punya anak
mereka benar-benar berhenti, seakan melupakan semuannya,mereka sibuk dengan segala urusan, sehingga melupakan gunung,hutan dan alam.

kita lihat para penjelajah dan petualang di negri orang sampai tua mereka tetap bertualang, bahkan ada yang sudah berumur 70 tahun masih mendaki gunung himalaya,
apakah kita bisa seperti mereka?

Rasulullah ketika melihat kondisi masyarakat Mekkah yang saat itu masih diselimuti masa - masa jahiliyah beliau mengasingkan diri, naik ke bukit dengan membawa bekal roti dan menyendiri di Gua Hira. Itulah yang paling disukai Rasulullah ketika itu.

Kebanyakan dikita hanya latah dan ikut-ikutan saja, mereka menjadi pendaki gunung hanya untuk gagah-gagahan saja,sehingga mereka tidak mendapatkan apa-apa dalam perjalanannya.

Jadikanlah apa yang kita jalani selama ini bukan hanya sebagai keisengan atau hobby semata tapi jadikanlah menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya dan menjadi Jalan Hidup kita.

(Kiriman Dari Sobat Ekspedisi Mandalawangi)
Read more...

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here