SERPONG – Meski pendidikan di Tangsel disebut-sebut sudah maju, namun jumlah pengangguran di kota itu masih signifikan. Padahal sesungguhnya kemajuan pendidikan itu harus memiliki korelasi dengan pengentasan pengangguran.
“Masih ada yang kurang dalam pemanfaatan tenaga lokal. Akibatnya, masih ada lulusan perguruan tinggi yang nganggur. Ini seperti ada komunikasi yang terputus,” ujar anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangsel, Yulhilda Zahar, Selasa (12/3).
Menurutnya, Kota Tangsel juga terkenal dengan perkembangan bisnis dan jasa. Tentu saja bidang itu memberikan peluang cukup besar bagi tenaga lokal untuk mendapatkan pekerjaan.
“Sekarang bagaimana Pemkot Tangsel mendesak pihak perusahaan di bidang bisnis dan jasa itu, agar memberikan peluang bagi tenaga lokal,” ujarnya.
Namun bisa juga, lanjut Yulhilda, memanfaatkan dana corporate social responsibilithy (CSR), dalam bentuk pelatihan untuk tenaga lokal. Para tenaga lokal itu nantinya bisa dipekerjakan di perusahaan-perusahaan tersebut.
Kerjasama tersebut, menurutnya, diharapkan bisa menjawab sekaligus juga bisa memecahkan persoalan pengangguran di Kota Tangsel, khususnya untuk para pengangguran yang memiliki latar belakang lulusan dari perguruan tinggi.
Dia juga menuturkan, jika pada pemilu legislatif (Pileg) 2014, terpilih kembali menjadi anggota DPRD, dia berjanji akan lebih konsen menangani masalah pengangguran.***
Sumber : Tangsel Pos/ Halaman 4/ Rabu, 13 Maret 2013.
Posting Komentar