Diberdayakan oleh Blogger.
 
Senin, 18 Maret 2013

Kantorku Syurgaku

0 komentar

Sebagian memahami bekerja adalah urusan dunia. Sehingga hanya dimaknai rutinitas semata. Akibat rutinitas ini kita lupa bahwa ada banyak potensi pahala dan ampunan dalam aktivitas kerja.

Mengapa kita melupakan sisi ini? Karena terjadi dikotomi: pekerjaan disatu sisi dan syurga disisi lain. Padahal dua sisi ini harus dipadukan.

Karena sesungguhnya didalam aktivitas ini terdapat nilai pahala, shodaqoh dan ampunan dosa.
Allah SWT menjelaskan, ”Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramnal shaleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik”. (Q.S Al-Kahfi : 30).

Dan Rasulullah SAW pun bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila dia bekerja, ia menyempurnakan pekerjaannya,” (dari Aisyah Ummul Mu’minin, Al-Bani meng-hasan-kan hadist ini dalam shahih al jami’).

Namun sayang, dalam hal produktivitas, indeks prestasi bangsa Indonesia sangat rendah. Menurut penelitian Institute Swiss World Competitive  Book (2007) menempatkan Indonesia pada peringkat ke 59 dari 60 negara yang diteliti dalam hal produktivitas.

Adakah yang salah?
Salah satu faktor penyebabnya adalah kita kurang tepat dalam mengimplementasikan keislaman: Kerja untuk dunia dan masjid untuk akherat.

Kenapa Kantorku Syurgaku
1.         Waktu yang terabaikan.
Dari 24 jam waktu yang kita punya, rata-rata 12 jam habis dipekerjaan dan perjalanan. Maka gunakan  waktu 12 jam untuk produktivitas amal.

2.         Syurga adalah obsesi.
Jika kita fokus mengutamakan akhirat, maka dunia akan mengikutinya. Karena sesungguhnya, bekerja itu adalah ibadah dan merupakan realisasi dari menuju akherat. 

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat,” (QS. Asy Syuura:20).

3.         Mulianya para pekerja.
#. Mendapatkan cinta Allah SWT.
Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang yang beriman yang giat bekerja,” (HR. Thabrani).

#. Bekerja = Shodaqoh.
“Tidaklah seorang muslim yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman tersebut dimakan oleh burung atau manusia atau hewan, melainkan itu menjadi shodaqoh baginya.” (HR. Bukhari & Muslim).

#. Mendapat ampunan.
“Barang siapa yang sore hari duduk kelelahan lantaran pekerjaan yang telah dilakukannya, maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya diampuni Allah SWT,” (HR. Thabrani).

Oleh karena itu, kita jangan mendikotomikan antara bekerja dan amal ibadah. Akan tetapi gunakan waktu kerja untuk produktivitas amal.***

Inspirasi Kajian Bulanan di Masjid Kantor
Bersama Ustadz Nanang Mubarok.


Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here