Diberdayakan oleh Blogger.
 
Senin, 11 Februari 2013

PKS Bedah Buku “Bekal Untuk Kader Dakwah”

0 komentar

SERPONG UTARA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) didirikan, memiliki misi tersendiri. Salah satunya, menjadikan partai sebagai sarana dakwah. Namun, dalam perkembangannya, para kader partai ini belum bisa menterjemahkan cita-cita para founding father organisasi mereka.

Sekretaris Bidang Pelayanan Ummat DPP PKS Ustadz Ika Fitriyadi menyatakan, kader PKS kekurangan ruang untuk merefleksikan pengabdiannya di partai berlambang padi yang diapit dua bulan sabit kembar itu. “Padahal, banyak hal yang harus dilakukan dan semua harus dimulai. Jika kita mengisi ruang-ruang itu maka ke depan PKS bisa menjadi rumah bagi semua,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi dan bedah buku berjudul “Bekal untuk Kader Dakwah” di Rumah Makan Pecel Pincuk Godong Ijo, Bintaro, Pondok Aren, Sabtu (9/2).

Untuk mempresentasikan gerakan dakwah, Ika Ustadz Ika, para kader PKS mendapatkan referensi dari buku yang tengah dibedah hari itu. Bahwa, buku yang ditulis salah satu pentolan PKS Ustadz Hilmi Aminiddin tersebut, berisi kumpulan taujih (nasehat).

“Dalam buku ini, banyak bahasa-bahasa yang mendalam dan perlu waktu untuk memahaminya,” kata Ika dalam kegiatan yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS Serpong Utara ini.

Dia mengakui banyak kader PKS yang belum memahami penanaman pewarisan ideologi sebagai gerakan dakwah yang bertransformasi menjadi partai politik. Artinya masih perlu waktu untuk memformulasikan konsepnya ke masyarakat.

“Hari ini yang terjadi adalah, kita kesulitan untuk memformalkan dan membahasakan konsep ke masyarakat,” ungkapnya.

Dalam buku itu juga, lanjut Ika, harapan penulis adalah jajaran sekjen untuk bisa menjembatani agar PKS menjadi partai berbasis pengetahuan (knowledge based party), “Yaitu partai modern dengan kader-kader yang mempunyai kemampuan mumpuni dibidangnya,” jelasnya.

Dr. Abu Fanani, Direktur Indonesian Quality Research Agency (IQRA), yang juga menjadi pembicara dalam acara bedah buku ini mengatakan, isi dalam buku ini banyak istilah asing (bahasa arab dan inggris). Padahal buku ini sudah dijual bebas. “Seharusnya sebelum keluar, buku ini ada proses edit bahasa hingga masyarakat umum bisa memahaminya,” ujarnya.

Arif Wahyudi, Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tangsel yang menjadi moderator dalam acara ini menambahkan, acara diskusi, seminar atau bedah buku bagian dari arahan Ustadz Hilmi Aminuddin untuk menjadikan PKS sebagai partai berbasis pengetahuan. Menurutnya, untuk sampai pada pengetahuan ada dua jalur yaitu membaca pengetahuan orang lain dan melakukan riset sendiri.

Dalam satu bagian di buku itu, ujar Arif, diingatkan bahwa nilai yang dipegang PKS adalah Islam. Kemudian, gerakan yang dilakukan adalah dakwah. Maka, organisasi dan parpol yang didirikan itu semata untuk dakwah.

“Namun, bila satu atau beberapa kader terbaik terbukti bersalah, maka kesalahan itu tidak kita ikuti. Kita harus bisa memilah antara ajaran dan pengajar,” tegasnya.***[cipks].

Sumber : Koran Tangsel Pos & Tangerang Ekspres/ Halaman 4 & 5/ Selasa, 12 Februari 2013.

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here