SERPONG – Pembangunan monorel Serpong-Bandara
Soekarno-Hatta (Soetta) belum ada kejelasan. Kepala Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel Mursan Sobari menilai,
proyek yang nantinya akan dikelola pihak swasta itu hanya sebuah wacana. Hal ini
karena, tanda-tanda pengerjaan belum terlihat sejak proyek monorel tersebut
digulirkan sejak 2011.
“Pembangunan proyek monorel belum jelas. Membangun
monorel tidak semudah itu. Terlepas jadi atau tidak, kami tidak tahu kapan kepastiannya
dibangun bangun,” ungkapnya akhir pekan kemarin.
Dikatakan Mursan, proyek monorel
Serpong-Bandara Soetta merupakan ide pemerintah Provinsi Banten dan pihak
swasta, bukan Pemkot Tangsel. Hal ini karena, lalu lintas Kota Tangsel sebagai
daerah penyangga Jakarta kerap macet. Saat ini, proyek tersebut masuk tahap
feasibility study Detail engineering design (FSDED) proyek ini rencananya kaan
diselesaikan tahun 2013.
Terkait hal itu, koordinasi dengan Pemkot
Tangerang harus dilakukan jika monorel Serpong-Bandara Soetta jadi dibangun. “Memang
ada yang tertarik dengan menjadi investor, diantaranya Malaysia, Korea dan
Cina,” ujarnya.
Djoko Setijowarno, Pengamat Transportasi dan
Infrastruktur, menjelaskan bahwa pembangunan monorel harus dikaji secara teknis
dan finansial. Monorel lebih cocok untuk transportasi kawasan wisata, bukan
perkotaan. Misalnya, monorel berjarak lima kilmeter yang menghubungkan pulau
Sentosa dengan daratan Singapura. Monorel di kawasan perkotaan, menurutnya,
membutuhkan biaya lebih besar. “Kota-kota besar di dunia tidak menganjurkan
monorel sebagai angkutan massal perkotaan karena daya angkutnya kecil dan
kecepatannya rendah,” ujarnya.***
Sumber : Radar Banten/ Halaman 18/ Senin, 29
Oktober 2012.
Posting Komentar