SERPONG – Nasib ribuan siswa Kejar
Paket A (SD), Kejar Paket B (SMP) di Kota Tangsel terlantar. Sesuai kalender
pendidikan formal, mereka semestinya menempuh ujian pada 5-8 Juni ini untuk
melanjutkan jenjang ke pendidikan formal yang lebih tinggi. Namun sampai
sekarang, jadwal ujian tersebut terus diundur oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan sampai batas waktu yang belum diketahui.
Selain jadwal yang mundur, sampai saat ini Prosedur
Operasi Standar (POS) untuk non formal belum juga diterbitkan. Sebagai
konsekuensinya, para peserta didik tersebut harus menunggu satu tahun lagi jika
ingin melanjutkan ke formal.
“Ketidakpastian ini jelas meresahkan kita semua, baik
pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), maupun siswa selaku calon
peserta ujian,” papar Kosim, Ketua Forum PKBM Kota Tangsel, Kamis (7/8).
Idealnya pelaksanaan ujian non formal sebenarnya sepekan
sebelum Ujian Nasional (UN) berlangsung. Jika terus mengalami kemunduran, jelas
hal itu berbenturan dengan batas akhir penerimaan siswa baru, tepatnya akhir
bulan Juni ini. “Sangat disayangkan, pertimbangan yang dapat mencuatkan protes
ini hingga sekarang belum mendapat kejelasan,” ketusnya.
Kondisi senada diungkapkan, Kepala Bidang Pendidikan Non
Formal Informal Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Hayati Nur, mengeluhkan hal yang
sama. “Semua yang dikeluhkan itu memang benar adanya. Selalu salah satu pihak
kedinasan di tingkat kota tentang masalah informal, saya juga kebingungan
dengan ketidakjelasan jadwal termasuk hingga kini belum memiliki POS informal,”
ungkapnya.
Sumber : Satelit
News/ Hal. 12/ Jumat, 8 Juni 2012.
Posting Komentar