SETU – Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kota Tangsel 2011 sebesar Rp 1,5 triliyun. Namun masih
tersisa Rp 430,7 miliar dan menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa). Sisa
anggaran 28 persen itu terjadi karena ada beberapa program yang sudah
direncanakan tidak terlaksana. Otomatis anggaran yang sudah disediakan tidak
terpakai.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, Silpa
sebesar itu tak semua karena program yang tidak dilaksanakan oleh sejumlah
dinas atau badan Pemkot Tangsel. “Silpa ini bukan saja karena tidak
terlaksananya anggaran, tetapi karena jumlah pendapatan yang kita targetkan
melebihi target,” katanya, usai menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban
Penggunaan (LPJP) APBD 2011 Kota Tangsel di Gedung DPRD Kota Tangsel, Kamis
(7/6).
Airin mengakui, ada juga sejumlah program pembangunan yang
tidak terealisasi. Salah satunya rencana pengerjaan pelebaran yang akhirnya
dihentikan. Anggaran yang sudah disiapkan tidak terpakai dan menjadi penyumbang
Silpa.
Dibeberkan Airin, kelebihan target tersebut adalah
pendapatan daerah, semula ditargetkan Rp 1,3 triliun lebih, ternyata menjadi Rp
1,4 triliun. Sehingga terjadi kelebihan target Rp 100 miliar. “Komponen pendapatan
daerah tersebut terdiri dari pendapatan asli daerah, pendapatan transfer dan
lain-lain pendapatan yang sah,” katanya.
Pertama, lanjutnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam
APBD 2011, PAD ditargetkan sebesar Rp 307,1 miliar lebih, ternyata target tersebut
terlampau menjadi Rp 420, 6 miliar lebih. Kedua, pendapatan trabsfer. Semula hanya
sebesar Rp 966,7 miliar, dan setelah dilaksanakan dapat terealisasi sebesar Rp
1,04 triliun lebih. “Pendapatan transfer daerah ini, berasal dari pemerintah
pusat, dan Pemerintah Provinsi Banten,” imbuhnya.
Sumber :
Tangerang Ekspres/ Hal. 1&14/ Jumat, 8 Juni 2012
Posting Komentar