Diberdayakan oleh Blogger.
 
Senin, 02 April 2012

Keluarga Mesra, Dakwah Bergelora

0 komentar

SERPONG UTARA –  Biasanya seiring dengan perjalanan waktu, kemesraan dalam rumah tangga bisa memudar. Padahal, kemesraan dalam rumah tangga itu penting agar suami maupun istri dapat menjalani kehidupan rumah tangga dengan harmonis. Karena itulah, DPC PKS Serpong Utara kembali menggelar kajian keluarga dengan tema “Keluarga Mesra, Dakwah Bergelora” di Masjid Baitul Haniif, Kayu Gede 1, Ahad (1/4).

“Kemesraan yang diinginkan bukan ketika kader berkutat dengan keluarganya, tapi justru melenakan dan melepaskan diri dari tugas dakwah. Tapi, kemesraan yang diinginkan adalah menyegarkan kembali tentang hak dan kewajiban kita sebagai suami atau pun istri, dengan kesungguhan memenuhinya,” ujar Ustadz Slamet Suwanto, Sekretaris Umum DPC PKS Serpong Utara disela-sela acara.

Ustadz Slamet menyatakan, program kajian keluarga yang diadakan tiap bulan sekali ini merupakan salah satu program untuk merealisasikan tagline DPC PKS Serpong Utara 2012 yang bertema “Kokoh dan Berkembang”.

“Kokoh dalam keluarga yang diinginkan adalah adanya kesepahaman dan saling menguatkan, baik dalam ruhiyah ataupun tugas dakwah yang lain,” katanya.

Dijelaskannya,  jika kokoh dalam keluarga sudah tercipta, maka yang diharapkan adalah bagaimana kebaikan tersebut bisa di bawa keluar kepada keluarga besar dan juga lingkungan. “Sehingga akan terbentuk lingkungan kebaikan baru dan keluarga kita menjadi  lokomotifnya,” jelas Ustadz Slamet. 

Hak dan kewajiban suami istri
Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini, dihadiri sekitar 100 orang kader PKS Serpong Utara dan ibu-ibu Mejelis Ta’lim. Terlihat, peserta antusias mendengarkan kajian yang dibawakan oleh Ustadz Sahroni Mardani Lc, pengisi kajian qoshosun minna sunnah. 

Dalam kesempatan ini, Ustadz Mardani menyatakan, jika dalam keluarga baik (harmonis), maka insya Allah semua baik-baik saja. Tapi kalau dalam keluarga tidak ada kemesraan maka akan berdampak ke yang lain.
“Sering terjadi, setelah berumah tangga suami maupun istri tidak memahami hak dan kewajiban masing-masing. Sehingga kemesraan pun hilang,” katanya.
Karena itu, suami dan istri perlu memahami kembali hak dan kewajiban masing-masing. Menukil hadist riwayat Abu Daud, Ustadz Sahroni menjabarkan, setidaknya ada lima kewajiban suami terhadap istrinya. Pertama, memberi makanan istri sesuai standar suami. Suami harus memberikan makanan yang sama seperti yang di makan suaminya. “Jangan sampai suami cerita makan enak dan istri tidak merasakan.”

Ustadz Sahroni menjelaskan, nafkah wajib suami adalah memberikan makan minum, pakaian, tempat tinggal dan obat-obatan untuk istrinya. Dikatakannya, standar nafkah adalah standar suami, misal istri orang kaya dan suami orang menengah, maka istri ikut standar suami dan mertua tidak boleh ikut campur.

Kewajiban suami yang kedua menurut Ustadz Sahroni adalah memberikan pakian untuk istrinya. Dalam aturan fiqih, setidaknya suami memberikan baju setahun empat kali yaitu saat Idul Fitri, Idul Adha, Hari Ibu dan Hari Kartini.

Kemudian, kewajiban ketiga adalah suami tidak boleh memukul istri dan jangan menghina istri. Diungkapkannya, tidak sedikit suami yang suka menghina istri, “Ada suami sama istri orang baik banget, tapi sama istri sendiri galak banget. Seharusnya, suami harus bergaul dengan istri dengan cara yang baik.”

Ustadz Sahroni memberikan contoh cara bergaul yang baik adalah dengan memuji pasangan hidupnya. Menurutnya, kebanyakan suami istri jarang menyatakan sayang atau pujian terhadap pasangan. Maka di rumah kita harus latihan memuji terhadap pasangan. Memuji tidak harus penampilan, tapi bisa yang lain. Seperti memuji masakan istri.

Walau dalam rumah tangga kadang-kadang ada ujian. Seperti keikhlasan istri saat masak untuk suami, tapi suami sudah makan di luar. Maka istri jangan sedih. “Latihan minimal ucapan terima kasih pada pasangan.”

Kewajiban suami berikutnya adalah menyelesaikan malah keluarga cukup di rumah. Menurut Ustadz Sahroni  kalau ada masalah cukup di rumah saja. jangan dibawa keluar. “Masalah dalam rumah tangga kadang-kadang masalah kecil, maka biar mesra selesaikan di rumah saja.”

Sementara, kewajiban istri terhadap suaminya hanya wajib taat pada suaminya. “Istri harus taat pada suaminya,” tandasnya. [cip]

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here