TANGERANG. Di Ramadhan yang kesepuluh, Rumah Zakat cabang Tangerang menyelenggarakan buka bersama di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Anak Wanita Tangerang yang terletak di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang, Rabu (10/9)
Ketika relawan Rumah Zakat datang kesana, tampak aktivitas ibadah di LP itu cukup semarak, ruangan masjid sudah dipenuhi oleh jamaah. Hampir seluruhnya adalah tahanan anak dan wanita. Suasananya ramai dengan lantunan bacaan asmaul husna yang diikuti oleh ratusan tahanan.
Hidup di hotel prodeo tentu bukan keinginan semua orang, tetapi semua orang harus bertanggungjawab terhadap apa yang diperbuatnya. “Aku juga nggak pengen hidup dalam penjara, tetapi karena faktor ekonomi, terpaksa dulu aku jualan barang narkoba. Kapok deh,” ujar Indah, salah satu penghuni LP.
Kehidupan di dalam penjara memang jauh dari kelayakan minimal hidup. “Nasi yang kami makan tiap hari rasanya jauh berbeda dengan yang di luar. Selain itu, para tahanan terkadang harus tidur bertumpuk-tumpuk karena sel penuh sesak,” ungkap Erni, tahanan yang lain.
Koordinator Bagian Pembinaan LP Anak Wanita Tangerang, Daryati mengungkapkan, LP itu merupakan penjara untuk anak berusia 18 tahun ke bawah. Saat ini kebanyakan para penghuni sel berusia 21 tahun ke atas, mayoritas mereka terkena kasus narkoba dengan lama hukuman 5 tahun ke bawah.
“Di sini banyak penghuni sel di atas 21 tahun karena mendapat limpahan tahanan dari LP Pondok Bambu. Mereka tidak memungkinkan dititipkan di LP Wanita Dewasa Tangerang, karena selnya juga sudah over. Jadi, terpaksa dititipkan kesini,” papar Daryati.
Untuk membekali para tahanan itu, pihaknya memberi ketrampilan melalui kursus rias pengantin, masak, menjahit dan komputer. Jenjang pendidikan para napi rata-rata dari hanya SD dan SMP. Karena itu, di sana juga diadakan program pemberantasan buta aksara bagi narapidana yang pendidikannya baru SD. “ Di sini, pembekalan agama dilaksanakan lima kali dalam satu minggu dengan materi peningkatan akhlak dan keimanan,” sambungnya.
Ketika paket berbuka puasa dibagikan pada setiap narapidana, mereka terlihat sangat gembira. “Wah seneng banget, daripada dibagikan di luar mending Rumah Zakat membagikannya di sini saja. Nasi di sini (LP) nggak enak, kayaknya dari beras Raskin,” kata Indah yang baru dua minggu berada di sel tahanan.***
Sabtu, 04 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar