Serang,Aisyiah (11) seorang anak warga desa Kubang Baros Rt 01/04, Kecamatan Serang, Banten, anak ke 2 dari 5 bersaudara, sejak duduk di bangku TK menderita penyakit kulit akut. Sekujur tubuhnya sungguh memprihatinkan, dipenuhi oleh bercak-bercak koreng.
Sudah 7 tahun ini, Ai panggilan kesayangan Aisyiah, harus menahan sakit, panas dan gatal yang berkepanjangan. "Awalnya tumbuh bercak-bercak kecil seperti kulit yang tersiram air panas. Ketika bercaknya pecah, koreng akan semakin banyak dan menyebar ke kulit tubuh yang lain. Lama-kelamaan korengnya memenuhi sekujur tubuh,” tutur Saryati, ibu Ai.
Saat ini, Ai masih terbaring lemah di tempat tidurnya, sambil menelungkupkan kedua tangannya ke dada karena menahan sakit dan gatal. Untuk buang air besar (BAB) Ai harus dituntun, dan ketika membersihkan kotorannya tidak pakai air, tetapi dilap dengan kapas. "Karena kalau pakai air susah, dan Ai pasti menangis jika cebok dengan air,” kata Saryati.
Pendapatan orangtuanya sebagai buruh tani, hanya mampu untuk mengantarkan berobat hingga ke Puskesmas Cinangka saja yang ongkosnya Rp. 20.000. Pemberian obat dari Puskesmas selama ini belum memberikan kesembuhan yang berarti bagi penyakit Ai.
Saryati dan suaminya hanya pasrah saja terhadap penyakit yang di derita anaknya.
Saat dalam kepasrahan, orangtua Ai didatangi warga sekitar yang merasa iba dengan kondisi Ai. Mereka urunan untuk membantu untuk berobat jalan di Rumah Sakit Krakatau Steel Cilegon. "Pernah berobat jalan sampai empat kali di Rumah Sakit KS berkat bantuan seorang warga, dan ada sedikit perubahan. Tapi beberapa bulan kemudian penyakitnya kambuh lagi hingga sekarang,” lanjut Saryati.
Seharusnya anak seumuran Aisyiah sudah memakai rok biru putih ketika berangkat ke sekolah. Tetapi karena kondisi fisiknya yang lemah, ia masih duduk di bangku kelas 3 SD Mendong. Itu pun hingga saat ini ia masih cuti sekolah. Ia nampak kepayahan saat berusaha mengeluarkan kata-kata. Keinginan yang pernah disampaikannya sederhana. Ia hanya ingin sekolah lagi dan bermain dengan teman-teman seangkatannya.
Saat ini salah satu Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional yakni Rumah Zakat Indonesia telah memberi bantuan. Namun karena jumlahnya terbatas Rumah Zakat mengajak kepada para dermawan untuk mengembalikan senyum Aisyiah dengan berempati dan menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu biaya pengobatan ke rumah sakit. (che)
Jumat, 03 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar