TANGERANG. Ady (15 th) merupakan salah satu pasien yang sedang mengantri untuk mendapatkan layanan pengobatan gratiis yang digelar oleh Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang, Sabtu (27/9) siang.
Kebanyakan pasien yang datang dalam kegiatan ini adalah para pemulung yang tinggal di lingkungan RT Kandang Kambing Perum I, masyarakat menyebutnya dengan istilah ’Tanah Kebon’. Terdapat puluhan anggota keluarga yang mendiaminya, mereka merupakan warga pendatang. Rata-rata anak pemulung Tanah Kebon putus sekolah karena tidak ada biaya. ”Emak gak ada biaya,” ujar Ady, yang sama sekali belum mencicipi bangku SD.
Ady tidak sendirian, ada sekitar 50 anak seusianya yang putus sekolah. Ketika mereka tidak sekolah, aktivitas sehari-harinya adalah bekerja menjadi pemulung membantu orang tua. ”Kerjanya tiap hari, dari pagi sampai sore” tutur Ady pada MSO (Marketing Support Officer) Tangerang saat aksi pengobatan berlangsung.
Ady mengatakan setiap seminggu sekali hasil memulung ditimbang, ”Biasanya dapat 200 ribu dan kadang-kadang 300 ribu”. Ia pun melanjutkan, ”Dan hasilnya buat bayar utang warung ama emak” dengan nada penuh rasa tanggung jawab.
Sebenarnya semangat Ady dan teman-temannya untuk belajar sangat tinggi, hal ini terlihat dari kegiatan belajar agama yang terus dihadiri setiap hari senin sampai jum’at yang saat ini diasuh oleh Hj. Tuti. ”Walau tiap hari memulung, tetapi siangnya belajar ngaji hingga ashar,” kata Prisman – sahabat Ady.
Sudah bertahun-tahun Hj. Tuti mengajarkan baca iqro dan menulis latin pada anak-anak pemulung Tanah Kebon. ”Kasihan mereka, anaknya baik-baik. Mereka juga aset bangsa dan butuh perhatian kita semua,” ujar Hj. Tuti saat dihubungi lewat telepon.
Potret kehidupan Ady dan kawan-kawan ini terekam saat Rumah Zakat Indonesia cabang Tangerang menggelar aksi Siaga Sehat di lingkungan Masjid Al Anshor, Tangerang. Untuk melayani 100 pasien dalam kegiatan ini, YouthCare Rumah Zakat menerjunkan 1 dokter, 3 apoteker, serta 4 relawan. Kegiatan dilakukan mulai pukul 10.00 – 12.00 WIB, yang dapat menangani berbagai keluhan dari warga.***
Jumat, 03 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar