TANGERANG. Buka puasa bersama setiap hari di daerah Integrated Community Development (ICD) atau desa binaan bersama anak asuh, janda dhuafa, dan jamaah masjid merupakan menu dari program Kampoeng Ramadhan Rumah Zakat Indonesia. Kali ini bertempat di Rumah Sakit Umum Tangerang di Jalan Ahmad Yani Tangerang, ada 200 paket ifthor (berbuka) yang didistribusikan kepada 200 pasien rumah sakit tersebut, Selasa (9/9) malam.
Buka bersama dilaksanakan secara safari dengan titik-titik wilayah yang sudah ditentukan oleh panitia Kampoeng Ramadhan Rumah Zakat. “Selama Ramadhan, RZI Tangerang akan menyebar 4.962 paket buka bersama, rata-rata pendistribusian paket ifthor mencapai 200 dus per hari,” kata Ahmad Faizs, Youth Care Officer (YCO) RZI Tangerang.
Dia menjelaskan, sejak awal Ramadhan hingga Selasa (9/9) paket ifthor yang sudah tersebar berjumlah 1.439 bungkus, didistribusikan kepada komunitas tuna netra Cikokol, anak asuh Rumah Zakat, janda dhuafa, dan jompo serta serta para jamaah masjid di wilayah ICD.
Buka bersama di RSU Tangerang merupakan yang kedua kalinya. Ramadhan tahun lalu juga pernah menyelenggarakan buka puasa bareng pasien. Untuk mensukseskannya, RZI Tangerang menerjunkan 16 personil Mahasiswa Kampus Relawan.
Saat berbuka di rumah sakit, ada suasana yang berbeda. “Ketika berbuka di rumah sakit kita menyaksikan langsung orang-orang yang sedang sakit, pemandangan seperti itu menjadikan kita untuk lebih muhasabah (intropeksi diri) bahwa kita harus memperbanyak rasa syukur kepada Allah SWT,” ujar Tri Novita, mahasiswa Kampus Relawan.
Tri mengungkapkan, ada cerita menarik saat memberikan paket berbuka pada tiap pasien. Awalnya, ada pasien yang tidak mau diberi paket berbuka, karena mereka menganggap disuruh untuk membayar. Pasien menyangka Relawan sedang berjualan nasi kotak
Kepala Ruangan Rawat Inap Bedah RSU Tangerang Suyono menyatakan, pihaknya sangat mendukung bentuk perhatian terhadap pasien rumah sakit itu. “Berbuka puasa dengan para pasien merupakan hal yang bagus, kebanyakan elemen masyarakat jarang yang melirik rumah sakit untuk berbagi dengan para pasien. Mereka menganggap rumah sakit identik dengan label kumuh dan kotor. Padahal tidak seperti itu,” kata Suyono.***
Jumat, 03 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar