Diberdayakan oleh Blogger.
 
Minggu, 24 Februari 2008

K.T.M.I

0 komentar
K.T.M.I…

Dari sekian lamanya ku menunggu waktu…
Untuk menemukan mujahidah itu
Waktu mengajarkan ku untuk bersabar
Di balik lamanya waktu, ternyata ada pelajaran berharga
Pelajaran untuk memperbaiki diri, memolesi akhlaq dan aqidah dengan tarbiyah madal hayah. Meningkatkan kapasitas...
Bukankah Allah SWT sudah memberikan..!!
Bahwa laki-laki baik untuk wanita yang baik, laki-laki yang suka maksiat untuk wanita yang suka bermaksiat pula...
ku temukan mujahidah itu
yang kesholehannya menenangkan hati
menatapnya menyemburatkan ketenangan hati
ketawadhu'annya mengingatkan pada bidadari jannati
kemarin aku sudah bertemu dengannya, dan saling mengungkapkan..
kita bicara kepribadian, bicara keluarga, bicara konsep masa depan

Aku temukan mujahidah itu
yang bibirnya selalu penuh dengan zikir
matanya adalah cahaya tak pernah redup oleh matahari
akhlaknya adalah sebaik-baik mukminah sejati
aku berharap semoga dia mujahidah itu

Suatu hari, saat matahari sepenggalah naik
saat awan tidak mau ditambat ke bumi
saat angin mengalir lembut diantara hati tatkala damai di bumi
datangkanlah kabar bersama angin pagi

Ia seorang mujahidah sejati, yang selama ini aku mencarinya. lembut tutur katanya, waktunya adalah hidup bersama anak-anak, menjadi penuntun bagi genarasi-generasi, ia tidak menutup terhadap perubahan
Ia hanya mengingkan pendamping hidup, yang bisa diajak bekerja sama untuk membangun rumah syurga

ketika kuutarakan hasratku untuk mengkhitbahnya
datang kabar bersama angin
“afwan akhi, jika engkau ingin menjadi calon pengantinku
kau harus menjadi pemimpin tauladan dan pengayom bagi keluarga, bisa membimbing istri ke syurga, dan jangan tinggalkan jihad

Ku Temukan Mujahidah Itu

Suatu siang ketika kepulan asap ramai di bumi
dan malaikat-malaikat Allah sedang menjalankan titah-Nya
tatkala itu seorang ustadz menyeretku ke pojok ruangan
“ Di sini ada mujahidah sejati yang engkau cari”
Ia seorang mujahidah sejati
tubuhnya terbalut pakaian taqwa, yang menyejukkan mata
parfumnya adalah keimanan
bedaknya adalah ketinggian akhlaq
bibirnya sendiri telah merah oleh zikir panjang
ketika kuutarakan niatku untuk mengkhitbahnya
seolah ia mengatakan kalimat penegasan, bersama hembusan angin
“Afwan akhi, kalau ingin menjadi pengantinku, kau harus mengoyomi, membimbing dan bersama merangkai rumah syurga
rahimku siap mengeluarkan mujahid baru
tentu kuterima pinanganmu
Lalu setelah itu kita akan lahirkan sejuta mujahid
untuk syahid di jalan Nya
semoga dia mujahidah itu, yang selama ini aku mencarinya, aku merindukannya.
Kabar angin mengatakan,
”dialah orangnya, mujahidah itu. Kini dia sedang menantimu.”
Seorang Al- Ustadz memberikan taujihnya di ahad pagi yang cerah…penuh dengan kesyahduan di dinginnya angin pagi…ketika Matahari masih malu-malu keluar.
“Masihkah anda ragu dengan kualitas mujahidah itu, wahai akhi? Percayalah, bidadari itu ada di negeri ini. Betapapun, perjuangan telah membentuk karakter cerdas, heroik dan sedikit radikal. Namun itu semua takkan pernah meninggalkan berkas-berkas tarbiyah Islamiyah yang selalu mereka dapatkan tiap pekan.
Terimalah dia, apa adanya, mungkin ia adalah akhwat-akhwat biasa saja. Tapi tak biasa meninggalkan amalan-amalan mulia, qiyamul lail, saum Nabi Dawud, dan amalan lain untuk bertaqarub Ilallah. Tak biasa bergosip dan bergunjing seperti wanita kebanyakan
Tidak sehebat Asyiah, Aisyah, Fatimah, atau Khatijah…dan shohabiyah yang lain, Tapi ia adalah wanita yang di ciptakan oleh Allah.. Untuk melahirkan generasi..generasi , Yang cinta Allah, Rasulullah, Cinta pada Syahid..
Khitbahlah ia, karena ia adalah ladang amal..untuk sebuah cita-cita besar. Cita-cita akan kembalinya peradaban Islam yang gemilang, Seorang Ibu bagi anak-anaknya, atau seorang Istri sholelah bagi suaminya dialah mujahidah itu, yang selama ini aku mencarinya.
Cita-citanya sederhana, menjadikan anak generasinya sebagai pelengkap bangunan peradaban, mungkin ia menjadi batu, pasir, semen, atau paku...atau batu bata di pojok bangunan peradaban.
Di setiap do’a panjangnya di penghujung malam terhujam..
“Ya Allah jadikanlah keturunan kami keturunan yang sholeh-sholehah, yang cinta dan taan kepada-Mu, jadikanlah keturunan kami yang menegakkan risalah-Mu, memperjuangkan agama-Mu”
Khitbahlah ia akhi..? apa yang kau tunggu…!!!
Note :K.T.M.I (Ku Temukan Mujahidah Itu)
BSD City, 25 Februari 2008 (Dalam detik-detik yang menentukan)

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here