Diberdayakan oleh Blogger.
 
Selasa, 26 Februari 2008

Mengawal Realisasi Organisasi

0 komentar
Melangkah pasti dan mantap atau sikap optimis merupakan sebuah prinsip beraktifitas serta berkreatifitas terutama dalam dinamika berorganisasi. Hanya saja, prinsip tersebut seringkali mengalami ‘kematian’ realisasi tatkala ‘virus’ apriori akan kepentingan organisasi menjangkiti kesadaran anggota sebuah organisasi. Disamping itu, lemahnya ‘libido’ kepedulian seseorang untuk berperan aktif dalam dinamika organisasinya sendiri, juga merupakan sebuah gejala akan ‘kematian’ realisasi sebagaimana di atas. Hingga kata optimisme, dalam realitanya kerapkali absurd dan hanya menjadi kosakata mandul yang tak mampu melahirkan kreatifitas serta aktifitas apapun selain kondisi statis dan stagnan dalam tubuh sebuah organisasi. Bahkan, bukan hanya prinsip optimisme saja, prinsip-prinsip lainnya pun semisal prinsip kebersamaan, loyalitas, dan solidaritas, tidak jarang mengalami nasib serupa yaitu ‘kematian’ realisasi.

Dan volunteer RZI, sebagai sebuah organisasi sosial masyarakat, pula tidak terkecuali menjadi salahsatu ‘korban’ dari ‘kematian’ realisasi tersebut. Optimisme yang dimiliki oleh kita sebagai aktivis relawan, terkadang tidak kita sertai dengan kemauan untuk bersama-sama berpartisipasi secara pro-aktif dalam merealisasikan segenap program yang menjadi agenda serta cita-cita organisasi. Begitu pula kebersamaan dan loyalitas yang menjadi slogan setiap aktivis ketika berorasi tentang ke-relawan-an, terkadang menjadi pasif dan membisu tatkala berbenturan dengan kepentingan pribadinya sendiri.

Pada dasarnya, setiap prinsip serta slogan yang mewarnai dinamika organisasi akan tumbuh efektif, kondusif, dan konstruktif bilamana ditopang oleh pilar-pilar lainnya yang merupakan aplikasi dan manifestasi dari tujuan serta cita-cita luhur para aktivisnya. Tanpa pilar-pilar yang akan menopangnya menjadi bangunan yang kokoh dan membumi, sebuah prinsip dan slogan akan kehilangan elan fitalnya (kekuatan). Dengan kata lain, prinsip dan slogan semata tanpa usaha serta kemauan keras untuk membumisasikannya dalam dataran konkrit berupa aktifitas nyata di lapangan, tentunya hanya akan menjadi prinsip yang abstrak, slogan yang absurd karena tidak mempunyai landasan konkrit berupa realisasi dan manifestasi dari prinsip serta slogan tersebut.

Karenanya, berangkat dari fenomena di atas, barangkali sekarang ini bukan saatnya lagi bagi kita, aktivis relawan untuk debat-kusir seputar prinsip, kepemimpinan dan ataupun slogan yang relevan bagi kemajuan OR RZI. Melainkan, bagaimana upaya konkrit kita dalam merealisasikan tujuan serta cita-cita bersama dalam memajukan dan membangun masa depan OR RZI yang lebih gemilang. Artinya, yang kita butuhkan dalam OR RZI saat ini bukanlah ‘tong kosong nyaring bunyinya’, akan tetapi ‘brangkas kreatifitas markasnya para pemikir dan pekerja keras’.

Dan untuk membuat brangkas kreatifitas dalam internal kita sebagai modal dasar untuk merealisasikan proyek kemajuan serta kesuksesan OR RZI, tentunya hal inipun memerlukan pilar-pilar lain sebagai penopangnya. Minimal ada tiga pilar yang dianggap signifikan dalam perspektif penulis untuk menopang terealisasinya proyek tersebut:

1. Kontribusi riil setiap aktivis relawan terhadap OR RZI, baik kontribusi berupa karya, tenaga, maupun ide-ide berharga.
Kontribusi yang dimaksud adalah peran andil serta pencurahan segala potensi yang dimiliki oleh setiap relawan untuk diaplikasikan di OR RZI. Terutama mereka-mereka yang memang berkesempatan bisa mereguk pengalaman dan ketrampilan di organisasi luar OR RZI. Tentunya manfa’at dari pengalaman dan ketrampilan yang mereka dapatkan tersebut akan besar sekali nilai dan maslahatnya ketika diaplikasikan serta dikontribusikan untuk OR RZI. Karena walau bagaimana, maju mundurnya organisasi yang kita cintai ini merupakan tanggungjawab kita bersama. Sehingga sekecil apapun kontribusi yang kita berikan kepada OR RZI, tentunya akan sangat berharga nilainya dan sangat membantu lancarnya perjalanan roda organisasi.

2. Spirit dan kesadaran setiap individu terutama jajaran Pengurus dalam mengemban amanat serta dalam menjalani kehidupan berorganisasi di OR RZI.
Spirit untuk maju merupakan modal utama seseorang dalam pendakian hidupnya menuju puncak keberhasilan serta kesuksesan. Demikian halnya dalam organisasi. Tanpa adanya spirit yang bisa juga diartikan dengan kemauan yang keras dari para aktivisnya untuk memajukan organisasinya, maka niscaya harapan serta keinginan akan terciptanya kemajuan tersebut hanya akan menjadi harapan kosong belaka, sekadar keinginan yang tak berarti. Dan untuk menumbuhkan spirit dalam berorganisasi, kesadaran kita sebagai anggota akan urgensitas organisasi serta partisipasi kita di dalamnya menjadi syarat yang harus kita penuhi. Karena, tanpa kesadaran tersebut, maka spirit yang kita miliki akan rapuh, mudah labil oleh terpaan kejenuhan, serta akan mudah ditunggangi ambisi-ambisi pribadi yang bisa jadi berakibat negatif bagi keutuhan organisasi.

Terlebih lagi bagi seorang Pengurus. Spirit dan kesadaran itu mutlak menjadi bahan bakar mereka dalam menjalankan amanat organisasi. Karena, status mereka bukan hanya sebagai aktivis semata, melainkan sekaligus sebagai awak-awak kapal organisasi. Sehingga mereka bertanggungjawab untuk memilih serta mengarahkan layar organisasi menuju jalan-jalan kegiatan yang bermaslahat bagi seluruh masyarakat. Karenanya, keabsenan salah seorang pengurus ketika dalam salahsatu perjalanan kegiatan, setidaknya akan berpengaruh terhadap kenyamanan serta kelancaran laju organisasi yang dikemudikan secara kolektif oleh Jajaran Pengurus tersebut.

3. Sense of belonging yang tinggi terhadap OR RZI.
Inilah pilar yang paling utama dalam perspektif penulis dalam sebuah organisasi.
Karena tanpa pilar ini, kesadaran akan organisasi tidak akan tumbuh secara tulus dan spirit pun tidak akan menjelma dengan baik apalagi untuk memberikan kontribusi yang riil terhadap organisasi. Karena dalam diri mereka yang tidak memilikinya, selalu timbal-balik yang menjadi barometer keterlibatannya dalam organisasi tersebut. Berbeda dengan mereka yang dalam hatinya tertancap secara kuat pilar ketiga ini, maka niscaya bagi mereka tidak akan ada istilah; “Apa yang bisa diberikan oleh OR RZI untuk kita?”, akan tetapi justru mereka senantiasa gelisah dengan ungkapan; “Apa yang telah kita berikan untuk OR RZI?”

Demikianlah, dengan landasan ketiga pilar di atas, mudah-mudahan bangunan organisasi relawan RZI akan semakin kokoh dan kuat. Napas kehidupan organisasinya tidak mengalami ‘kematian’ realisasi, bahkan akan selalu dapat ber-reinkarnasi dengan lahirnya generasi-generasi muda OR RZI yang akan mampu meniupkan ‘ruh’ progressifitas dan kreatifitas ke dalam kehidupan organisasi yang kita cintai ini. Amin.

BSD City, Februari 2008
Dari perenungan dan berbagai sumber

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here