SETU – Aktivis lingkungan dari Kelompok Mahasiswa Peduli Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) Ranita UIN Ciputat mensinyalir tingginya penderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di Kota Tangsel karena di wilayah ini masih kurang ruang terbuka hijau (RTH).
Karenanya mereka mendesak agar Pemkot Tangsel lebih serius menangani hal ini, sebab aspek kesehatan merupakan hak yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemerintahan.
“Masyarakat berhak mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat. Itu adalah hak konstitusional,” ujar anggota KMPLHK, Zarkasih Tanjung, Senin (4/3).
Tanjung mengharapkan Pemkot bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan RTH di setiap wilayah terlebih dengan populasi penduduk padat, sehingga bisa mengurangi dampak negatif yang berakibat pada aspek kesehatan masyarakat.
“Idealnya RTH tersedia di setiap kecamatan, karena yang harus menjadi catatan, biaya berobat saat ini terbilang mahal, sehingga polusi udara sebagai salah satu sumber penyebab penyakit harus ditiadakan,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BLHD Kota Tangsel, Rahmat Salam membenarkan kurangnya RTH di Kota Tangsel, namun pihaknya terus melakukan berbagai upaya seperti penanaman pohon.***
Sumber : Tangsel Pos/ Halaman 3/ Selasa, 5 Maret 2013.
Posting Komentar