SERPONG –
Warga Cilenggang, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel menolak
rencana pembangunan Tol Serpong-Balaraja. Pembangunan tol tersebut dinilai
bakal membawa dampak negatif.
Ketua
Lembaga Pemberdayaan Kemasyarakatan Keluarga Cilenggang, Komar S Mudri
mengatakan, warga Cilenggang ini terdiri atas tujuh RT dan dua RW menolak
dengan alasan berbagai faktor, yakni sosial dan ekonomi. “Dengan adanya jalan
tol ini belum tentu perekonomian di Cilenggang menjadi lebih baik, malah
sebaliknya,” ungkapnya.
Dikatakan
Komar, rencananya pembangunan tol ini akan membelah Cilenggang sehingga
sebagian dari pemukiman warga di wilayah Cilenggang dipastikan tergusur proyek
pembangunan tol. Untuk itu, warga meminta ada penggeseran site plan pembangunan
agar tidak melewati Cilenggang. “Kita minta ada penggeseran site plan rencana
pembangunan,” terangnya.
Kasubid
Wasdal pada BLHD Kota Tangsel Abdus Somad menuturkan, dari hasil sosialisasi
warga khawatir rencana tersebut berdampak negatif. Terutama terkait persoalan
lingkungan. Karenanya harus ada sosialisasi terkait analisis dampak lingkungan.
“Pembangunan tol Serpong-Balaraja ini ada sisi positif dan negatifnya di bidang
lingkungan,” ucapnya.
Kata
Dia, sisi positif akan menekan polusi. Sebab, karena kemacetan di Tangsel akan
berkurang terutama di Jalan Raya Sepong, karena emisi yang dihasilkan dari gas
buang minim dan tingkat kesehatan masyarakat semakin baik, “Sedangkan untuk
sisi negatifnya terhadap masyarakat baik dampak sosial dan ekonomi masyarakat
bisa lebih tinggi atau rendah,” ucapnya.
Sumber
: Radar Banten/ Hal. 18/ Senin, 11 Juni 2012
Posting Komentar