Diberdayakan oleh Blogger.
 
Senin, 01 Februari 2010

Wahai Anakku, Ketahuilah

0 komentar
Saat kau lahir, ribuan rekaman cerita memilukan masih menghiasi wajah ummat Muhammad. Muslimah ditusuk di negeri yang mengkampanyekan Liberty, hanya karena ia menampakkan identitas keislamannya. Negeri-negeri muslim masih dikangkangi rantai kezaliman dan dihinakan para penduduknya. Belum lagi virus ’SEPILIS’ (sekulerisme, pluralisme, liberalisme) merongrong negeri-negeri Islam. Mencuci otak muslim menjadi westernis.

Karena kau anak akhir zaman. Ayahmu ini tidak tahu, wajah Islam tahun 2030? Apakah semakin lusuh dan pucat? Karena penguasa tiran semakin keranjingan menumpahkan darah-darah suci. Yang jelas kau akan hidup di masa ajaran Islam kian asing. Yang penuh dengan fitnah, jebakan, konspirasi. Kebenaran disalahkan, kesalahan dilegalkan dan didukung massa.

Jika tahun 1924 adalah awal bercokolnya periode mulkan jabariyah, maka tahun 2030 genap berumur 106 tahun, dan saat itu kau berusia 21 tahun. Ayahmu tidak mengerti, apakah fitnah huru hara akhir zaman kian mengerikan? Orang-orang sholeh menjadi obyek fitnah, caci-maki, dan dihinakan oleh orang-orang jahiliyyah hanya karena menjalankan Syariah-Nya? Sementara para pemeluknya masih disibukkan dengan saling menghujat dan memakan daging saudaranya sendiri hanya karena berbeda wasilah? Ayah berharap mata hatimu bisa jernih saat 73 golongan ini saling mengklaim paling benar dan mengaku pengikut Sunnah kanjeng Nabi. ”Jadilah perekat dan pengikat dalam terbentuknya Jamaatul Muslimin yang dirindukan itu,”

Di saat para pemegang kebenaran bagai menggenggam bara. Jadilah Ghuroba, disaat kebenaran dimarjinalkan. Teruslah bergerak dalam pekerjaan-pekerjaan besar, dalam sunyi yang panjang, sampai Malaikat Izroil memanggilmu. Semoga ruh perjuangan Syaikh Ahmad Yasin, Al-Rantisi, Sholahuddin Al Ayyubi mengalir di darahmu.
Dalam menapaki huru hara akhir zaman ini, sibghoh Islammu jangan sampai luntur nak. ”Sebab, tanpa Islam, kau adalah nol,”

Jika tahun 2030 Allah SWT menakdirkan runtuhnya kejayaan periode mulkan jabariyah. Tangan mungilmu ini harus bisa mengepal lebih kencang dihadapan Fir’aun-fir’aun modern, dan melantangkan ”Laa Ilaaha Ilallah Muhammad darrosulullah.” Kau harus mampu terus berjalan melewati lorong gelap kejahiliyahan, saat ummat sulit membedakan mana yang benar mana yang salah. Ingat nak, kau anak akhir zaman, kau harus menjadi anak peradaban yang dirindukan zamannya. Panca roba mengabarkan, alam raya sudah muak dengan rezim setan peradaban yang gemar merusak dan menumpahkan darah.

Jika Al Malik menghendaki tahun 2030 menjadi batas akhir sejarah rezim thoghut.
Anak-anak zamannya ini harus tampil memenangkan pertarungan dan mengembalikan peradaban. Saat itu, jadilah pioner penumbang kebhatilan. Seperti para pemuda Ashabul Ukhdud yang merobohkan keangkuhan rasa ketuhanan rezim thoghut. Karena Rasulullah pernah mengabarkan, ”Setiap kurun waktu 100 tahun akan lahir para pembaharu.” Inilah sunatullah pertarungan. Maka jadilah bagian dari yang dijanjikan itu!

Sejenak aku tertegun mendengar cerita kegelisahan hati sang sahabat. Akupun teringat pada keluargaku di rumah. ”Ya Allah jadikanlah anak-anak kami pemimpin bagi orang-orang sholeh.” lirih doa sang ayah di sepertiga malam yang sepi.***

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here