Diberdayakan oleh Blogger.
 
Senin, 25 Januari 2010

”TarBiYah” dan Fenomena Kejenuhan

0 komentar

Jenuh, setiap orang pasti pernah mengalaminya. Bila hal ini melanda para pekerja, bisa dipastikan ia akan kehilangan semangat kerja. Mereka yang punya antusias tinggi untuk berkarya menjadi kendor lantaran jenuh. Belum lagi ditambah teguran dari atasan, dan setumpuk pekerjaan yang belum terselesaikan.

Jenuh tak hanya berdampak pada diri setiap pribadi yang bersangkutan, tapi berpengaruh juga terhadap orang-orang di sekitarnya. Karena itu sangat berbahaya jika rasa jenuh dibiarkan berlama-lama.

Bagaimana jika jenuh melanda pasangan kita? Suatu saat, mungkin seorang istri heran melihat sikap suami yang dirasakan berbeda dan banyak berubah. Untuk sekedar bertanya kabar atau berkata sayang, tak pernah lagi suami lakukan. Sang istri pun bingung dan mulai berpikir...mungkinkah suamiku bosan denganku?.

Biasanya saat seseorang mengalami kejenuhan, perubahan sikap akan mengiringi, baik hanya sekedar ekspresi wajah ataupun terwujud dalam sikap kita. Seringkali kejenuhan membuat kita menjadi malas dan ogah-ogahan mengerjakan sesuatu. Rasa jenuh biasanya dialami orang-orang yang memiliki rutinitas tetap. Para pekerja, pengangguran, maupun orang rumahan seperti ibu rumah tangga, semua bisa dilanda kejenuhan.

Fenomena kejenuhan itu

Suatu ketika ada obrolan kecil dalam lingkungan rumah tangga, entah karena apa atau mungkin sang istri lelah seharian kerja sehingga semua ajakan sang suami selalu ditolak dengan kalimat halus. Bagi yang sudah menikah kejadian berikut ini mungkin pernah anda alami; minta tolong dibuatkan teh hangat, sang istri bilang, ”Tar bi yah*,”, minta tolong dipijitin, sang istri bilang, ”Tar bi yah,”, minta tolong disetrikan baju, sang istri bilang, ”Tar bi yah,”. Dan sederetan ”tar bi yah – tar bi yah” lainnya merupakan gejala awal kejenuhan dalam berumah tangga.

Jika anda pernah atau sedang mengalami hal itu, berhati-hatilah, bisa dipastikan pasangan anda sedang mengalami kejenuhan. Bisa jadi pasangan anda jenuh dengan kehidupan perkawinan yang begitu-begitu saja? Rutinitas seolah tak ada habisnya mendominasi kegiatan Anda? Pertengkaran mengenai hal yang sama terus berulang, namun Anda dan pasangan sama-sama tidak bergairah untuk mencari jalan keluarnya? Wah, gawat. Kalau Anda tidak segera melakukan langkah untuk memperbaiki hubungan seperti ini, Anda akan merasa bosan sampai seumur hidup Anda.

Menurut pantauan di lapangan, kalimat ”Tar bi yah” jika biarkan tumbuh subur di lingkungan keluarga sangat berpotensi merusak hubungan keharmonisan rumah tangga. Bahkan ditengarai sebagai pemicu perceraian.

Karena itu, saya mengajak kepada seluruh keluarga muslim di tanah air khususnya dan dunia pada umumnya, mari bersama-sama mengenyahkan kalimat ”Tar bi yah” dari lingkungan keluarga kita. ”Sebelum semuanya terlambat,” ujar teman dalam sebuah diskusi menjelang Maghrib.

Jenuh, ada obatnya

Jenuh itu mahal harganya looh. Tak percaya? Lihat saja, orang rela melakukan apa saja untuk melepas jenuh. Rela melakukan perjalanan jauh untuk sekedar melepas jenuh rutinitas kerja atau beban pikiran, dengan melihat pemandangan indah pegunungan atau melihat laut. Maka tak heran menyaksikan orang rela bermacet ria menuju wisata alam di akhir pekan.

Dan akhirnya jika kejenuhan menimpa pasangan, semua kembali tergantung pada kita. Cari sebabnya. Namun jika tetap terjadi, tetaplah berpikir jernih, agar kita bisa mencari solusinya. Ingatlah sebuah hadist Rasulullah SAW, insyaAllah ini bisa menjadi inspirasi jitu, mengatasi jenuh suami, yaitu menjadi istri yang selalu menyenangkan jika dilihat juga taat kepadanya.

Lalu bagaimana mengatasi jenuh istri (agar sang istri tak mengatakan ”tar bi yah”). Mungkin informasi dari Rasulullah SAW ini bisa menginspirasi Anda, “Yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik (perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”. Rasululllah SAW bersabda: ”Tidak ada yang memuliakan wanita dengan sejati kecuali laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”

Meskipun Anda mempunyai beban kerja yang banyak, luangkanlah waktu untuk beramah tamah dan bercengkerama dengan istri Anda. Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW dimana beliau juga beramah tamah dan menghabiskan waktu bersama para istri beliau, meskipun pada saat itu beliau juga penuh dengan pekerjaan serta beban tanggung jawab yang sangat besar.

Yang tak kalah penting, beristirahatlah atau sejenak carilah suasana lain saat jenuh dan bosan mulai datang. Hal ini akan membuat anda kembali rileks. Wallahu a’lam.

Dari berbagai sumber.
*) pengucapan lengkapnya, ”Entar abi yaah,” mungkin karena akumulasi kejenuhan pengucapannya menjadi ”Tar bi yah”. Karena kalimat ini menggunakan intonasi dan penulisannya ada spasinya sehingga tak ada kaitannya dengan istilah Tarbiyah (pendidikan).

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here