Diberdayakan oleh Blogger.
 
Minggu, 05 Oktober 2008

tuhan Sembilan Senti

0 komentar

Di sebuah ruang sidang ber-Ac penuh, duduk sejumlah ulama terhormat.
Merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falaq,
Tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
Terselip berhala-berhala kecil,
Sembilan senti panjangnya,
Putih warnanya,
Ke mana-mana dibawa dengan setia,
Satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
Tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan,
Cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamin dan yang sedikit golongan ashabul syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’at tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kiai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan, di luar sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu ’alayhimul khabaith.
Mohon ini direnugkan tenang-tenang.
Karena pada zaman Rasulullah dahulu,
Sudah ada alkohol, ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi, ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas, hukumnya dimakruh-makruhkan, jangan

Berhala-berhala itu sangat berkuasa di negara kita,
Jutaan jumlahnya,
Bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
Dibungkus dalam kertas berwarna dan berwarni,
Diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum mensucikan diri,
Tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
Karena orang akan khusuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Disadur dari karya Taufiq Ismail (Majalah Hidayatullah, Oktober 2008/syawal 1429)

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here