Diberdayakan oleh Blogger.
 
Jumat, 17 Oktober 2008

Jadilah Generasi Pengganti

0 komentar

Tangerang - Pergantian generasi merupakan sunnatullah yang pasti akan terjadi pada suatu kaum atau bangsa. Apakah pergantian itu lebih baik atau lebih buruk dari generasi sebelumnya tergantung pada kesungguhan dalam mempersiapkan pengkaderan generasi yang akan datang.

Hal ini diungkapkan ZIS Consultan (ZISCo) Sadyarto saat mengisi tausiyah do’a pagi di Kantor Rumah Zakat Tangerang di Jalan Beringin Raya No. 144C, Perum I Tangerang, Jum’at (17/10/2008).

“Menjadi generasi pengganti (robbani) adalah pilihan. Jika dipersiapkan dengan baik dan sungguh-sungguh insya Allah akan menghasilkan suatu generasi yang lebih baik. Begitu pula sebaliknya jika asal-asalan akan menghasilkan suatu generasi yang lebih buruk dari generasi pendahulunya,” kata Sadyarto.

Dia menukil Al-qur’an surat Almaidah ayat 54. Di ayat tersebut disebutkan ciri – ciri generasi pengganti. Sebuah kaum atau kelompok yang akan melakukan perubahan signifikan di tengah masyarakat ke arah yang lebih baik.

Ady menambahkan, ciri dari generasi pengganti adalah, Dia mencintai Allah SWT dan Allah pun mencintainya. “apakah kita kita sudah mencintai Allah SWT? Atau Allah SWT sudah mencintai kita?,” katanya pada seluruh Amil.

Kemudian ciri kedua adalah bersikap lemah lembut terhadap sesama muslim dan yang tiga adalah bersikap tegas kepada orang-orang kafir.

“Ada kisah, ketika terjadi peperangan seorang sahabat Nabi akan memenggal leher musuh, tetapi muka sang sahabat diludahi oleh orang kafir tersebut. Sehingga sahabat nabi yang penuh akhlak itu mengurungkan membunuhnya. Karena ketika membunuh khawatir niatnya bukan karena Allah SWT, tetapi karena membenci prajurit kafir tersebut,” tambahnya.

Berikutnya adalah, berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.”Bisa juga dalam bentuk waktu, tenaga, dan pemikiran. Ketika kita bekerja di lembaga RZI ini, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amalan jihad kita ji jalan-Nya,” Imbuh Ady.

“Kemudian ciri yang terakhir adalah tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela. Arus informasi yang masuk hampir tanpa batas, seperti mode/gaya hidup orang barat, telah diadopsi tanpa filter (saringan) dan dijadikan sebagai suatu kebiasaan dan kebanggaan. Sehingga kita tidak bangga menjadi seorang muslim. Untuk itu, jika mau menjadi generasi pengganti, kelima ciri tersebut harus kita perhatikan.” Kata mahasiswa semester V, STAI Asyukriyah Tangerang ini.

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here