CIATER, POTRET KEMISKINAN YANG TERPINGGIRKAN

TANGERANG. Status sebagai kawasan elit tidak lantas membuat Bumi Serpong Damai ( BSD) Tangerang menjadi kawasan yang makmur dan bebas dari masalah kemiskinan. Masalah ini mengurai sejumlah kasus gizi buruk yang terjadi di wilayah ini.
Seperti kasus gizi buruk yang terjadi BSD Tangerang, desa Ciater RT 04/02. Beberapa saat yang lalu telepon Rumah Zakat Indonesia Tangerang berdering, ternyata informasi dari masyarakat yang mengabarkan adanya beberapa keluarga yang sangat memerlukan bantuan dan menderita gizi buruk yang akut.
Diwakili Irvan Bakrie, MRO Rumah Zakat Tangerang, langsung meluncur ke lokasi. Dengan ambulance gratis dan membawa bantuan 15 kg beras dan 30 kaleng kornet.” Setelah kami turun ke lokasi ada tiga anak yang menderita gizi buruk, Rumah Zakat memberikan bantuan berupa 15 kg beras dan 10 kornet untuk tiap anak,” ujarnya.
Kondisi anak-anak yang terkena gizi buruk sangat memprihatinkan, seperti Daniel (5) berat badannya hanya 11 kg, ia baru bisa jalan, tulang punggung keluarga di bebankan pada Rom (22) ibu Daniel, sebagai tukang cuci piring pendapatannya hanya sebesar 200 ribu tiap bulan. Sedang suaminya Birta (25) fisiknya tidak sehat lagi, karena sering sakit-sakitan.
Hal yang sama juga dialami oleh Ridha Siti Sholehah (4) berat badannya hanya 8 kg selain itu Siti juga mengalami penyempitan di ususnya. ”Untuk biaya operasi Siti harus menyediakan dana 4,8 juta rupiah,” ungkap Siti Soraya (24). Suaminya Abdul Rahman (29) hanya bekerja sebagai tukang bengkel.
Kondisi tak jauh beda dialami Ela (4) berat badannya hanya 1,5 kg, bapaknya Wendi (24) menderita cacat fisik menyebabkan perannya sebagai kepala rumah tangga kurang optimal.“ Terima kasih Rumah Zakat atas bantuannya, bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ucap ibunya Rini Indah .***