Diberdayakan oleh Blogger.
 
Jumat, 01 Februari 2008

Memasarkan Relawan..

0 komentar
Marketing atau pemasaran, istilah yang sering kita dengar dalam ekonomi. Tetapi setelah mengamati, membaca, mengalami saya mempunyai kesimpulan bahwa marketing dapat digunakan untuk banyak hal. Pemasaran adalah sebuah konsep umum yang bisa diterapkan dalam perusahaan, organisasi, bahkan individu. Produk dan jasa yang ditawarkan kemudian bisa menjadi diri kita sendiri ataupun organisasi Relawan RZI adalah organisasi yang bergerak dan konsen terhadap permasalahan-permasalah yang dihadapi mustahiq (Baksos, pengobatan gratis, santunan beasiswa, pendampingan usaha dll). Dalam tingkatan kebutuhan Abraham Maslow, Relawan memenuhi kebutuhan manusia tingkat 3 (dicintai & disayangi) dan 4 (kebutuhan dihargai) , juga membantu untuk mencapai puncak piramida, realisasi diri. Bagi Anda yang tidak terbiasa dengan disiplin pemasaran barangkali akan merasa aneh dengan istilah positioning, brand, core competence, dsb

Bagaimana sebuah organisasi kemasyarakatan Relawan kemudian bisa ditawarkan sebagaimana produk/jasa? Dalam tulisan ringkas ini saya mencoba beradaptasi dengan konsep marketing Hermawan Kartajaya dan menyandingkannya dengan kondisi Relawan, tentunya dengan bahasa yang kita pahami bersama. Semoga.

Ada banyak organisasi di sekeliling kita, lengkap dengan kegiatan dan tujuannya masing-masing. Ada yang telah puluhan tahun berdiri, ada juga yang baru. Bagi saya mereka semua memiliki potensi-potensi untuk berkembang dan maju, tetapi yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana mereka menggunakan semua sumber daya yang ada agar organisasi tetap eksis dan mencapai tujuan. Karena itulah kebutuhan mereka. Alasan mereka ada.

Bagaimana agar organisasi berkembang? Kita harus berpikir secara marketing. Kita harus berpikir secara strategis mengenai organisasi dan potensi yang ada. Bagaimana kita mengenal target pasar, memposisikan Relawan dibenak stakeholder, menyikapi Organisasi Relawan RZI (OR RZI) sebagai sebuah brand (merek) dan peduli untuk membangun core competence (keunggulan bersaing)?

Organisasi sama saja dengan perusahaan. OR memiliki sumber daya yang harus diolah dan dikembangkan. Sumber daya kita adalah anggota/pengurus sebagai SDM. SDM tangguh, atau kader ini nantinya yang akan mengembangkan dan memanage sumber daya yang lain: keuangan, organisasi, waktu, untuk mewujudkan visi dan misi. Sumber daya - sumber daya tersebut harus kita olah dan kembangkan untuk "dipasarkan" kepada target market dan stakeholder. Bagaimana caranya untuk sukses dipasarkan? Hanya satu kalimat. Sumber daya Relawan harus memberikan value kepada stakeholder nya.Value (nilai) dari sebuah produk shampoo misalnya, selain dia mampu membuat rambut indah dan mencegah ketombe, ternyata mampu menghadirkan rasa sejuk di kulit kepala. Konsumen pun menjadi senang menggunakannya. Atau value anda ketika berkerja, mampu melayani customer dengan baik sehingga bos menyukai pekerjaan anda.

Apa value yang diberikan OR RZI kepada stakeholdernya? Sebelum menjawab kita harus menyepakati siapa stakeholder kita? Di perusahaan yang dimaksud dengan stakeholder utama adalah customer (pelanggan), people (karyawan) dan shareholder (investor). Hermawan Kartajaya meringkas ketiganya menjadi customers. Stakeholder OR RZI adalah kadernya sebagai internal customer, seluruh Mahasiswa dan pemuda di Indonesia sebagai eksternal customer, dan pemerintah/pihak swasta/perseorangan yang concern dengan eksistensi OR RZI sebagai investor customer. Kepada customers ini, kita memberikan value seperti yang dijanjikan dalam visi, misi OR RZI Bukan hanya kepada 1 (satu) customer. Pada beberapa daerah sering kita jumpai pengurus OR RZI sibuk memberi value kepada investor customer, yang sibuk mencari anggota baru (eksternal customer) dengan mengabaikan kader yang telah ada (internal customer). Jarang kita jumpai pengurus yang mampu memberikan value berimbang kepada ketiga customer (customers). Inilah tantangan dalam manajemen pemasaran OR RZI Dari sini kita sudah mulai mengenal dan menyadari bahwa marketing juga penting bagi organisasi. Seperti halnya sebuah produk/jasa OR RZI harus dipasarkan kepada orang-orang, baik yang muda ataupun tua, pemerintah dan swasta. Kepada semua yang menjadi target pasar kita. Dengan demikian marketing OR RZI menjadi pemikiran stratejik.

Sebelumnya telah diulas bahwa core competence (keunggulan bersaing) harus dibangun. Seperti yang kita baca dalam teori manajemen, sumber daya harus dimaksimalkan untuk menjadi keunggulan bersaing. Mentranformasi sumber daya manusia, waktu, keuangan, organisasi OR RZI menjadi kompetensi yang akhirnya menjadi keunggulan bersaing kita dengan organisasi-organisasi lain. Tentu bukan pekerjaan mudah. Karena dari sinilah semua berawal. Bagaimana membangun keunggulan bersaing? Hermawan Kartajaya menawarkan Sembilan Elemen Pemasaran.

Dalam dialog kali ini kita membatasi hanya membahas sub sistem yang menjadi elemen penting dalam pemasaran, yaitu: positioning, diferensiasi, dan brand. Positioning Yaitu: bagaimana kita mampu secara tepat memposisikan diri di benak customers atau target pasar.Diferensiasi Yaitu: bagaimana kita menopang positioning yang tepat tersebut dengan diferensiasi (perbedaan) yang kokoh.Brand Yaitu: bagaimana kita membangun ekuitas merek OR RZI secara berkelanjutan. Segitiga positioning, diferensiasi, dan brand (PDB) diatas menurut Hermawan Kartajaya adalah core strategy (strategi kunci) dalam pemasaran. Begitu juga bagi pemasaran OR RZI.

Pertama-tama kita harus memposisikan OR RZI dengan jelas di benak customers. (Customers, bukan customer. Berarti ketiga pelanggan kita, yaitu: Semua Relawan, anggota/pengurus, dan pemerintah/swasta/perseorangan. Stakeholder utama OR RZI).Posisi kita adalah sebagai organisasi dakwah sosial di tingkat nasional dengan semangat ikhlas, berjiwa relijius, moderat, dan berpikiran progresif. Inilah posisi sekaligus janji kita kepada customers.Positioning OR RZI harus memiliki diferensiasi yang kokoh agar memiliki kredibilitas dan dipersepsi positif di benak customers. Lalu apa diferensiasi kita ? OR RZI adalah organisasi dakwah sosial tingkat nasional, yang telah menjalin kerjasama strategis (co-branding) dengan karib-nya dari organisasi mahasiswa , seperti KAMMI (kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), BEM (badan Eksekutif Mahasiswa) dan lain sebagainya ketika ada aksi sosial.

Selain itu sebagai sebuah organisasi kader, OR RZI concern kepada pendidikan (Kaderisasi) anggotanya melalui berbagai bentuk pelatihan dan praktek berorganisasi yang disusun dengan sistematis. Secara umum diferensiasi kita seperti yang terumuskan dalam visi, misi OR RZI Sebagai wadah pemersatu sobat muda relawan dan alat pendidikan kader dengan peningkatan dalam hal jumlah dan kualitas.

Positioning dan diferensiasi yang kokoh akan membentuk brand integrity (integritas merek) yang pada akhirnya akan menjadikan brand image OR RZI kuat. Jika proses penguatan diatas berjalan sempurna maka akan tercipta self reinforcing mechanism (proses penguatan berkelanjutan) diantara ketiga unsur positioning-diferensiasi-brand. Disinilah peran Pengurus OR RZI sebagai seorang marketer (pemasar). Menggerakkan roda Organisasi melalui segitiga PDB kearah jarum jam positif, menuju cita-cita bersama.Tetapi INGAT Jika positioning tidak menjadi brand identity, diferensiasi tidak menjadi brand integrity, dan keduanya secara bersama-sama gagal membentuk sebuah brand image yang kokoh, maka yang terjadi adalah erosi. Perputaran segitiga PDB berbalik kearah negatif, dan inilah awal dari kematian (bangkrut).

Mungkin sebuah contoh, bisa membantu penjelasan. Ketika sebuah Pimpinan Cabang (Korel) OR RZI berencana mengadakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB), maka langkah pertama mereka adalah melakukan sosialisasi keberadaan OR RZI di wilayahnya. Mereka menugaskan sales (penjual) OR RZI ke kampus-kampus untuk mengajak mahasiswa-mahasiswi atau masyarakat bergabung menjadi calon anggota. Tahapan berikutnya, para calon anggota yang tertarik dengan jasa OR RZI, seperti apa yang mereka dengar dan baca dari brosur mulai mengisi formulir pendaftaran. Mereka pun kemudian diberi product knowledge (materi pengenalan OR RZI/ Orientasi Relawan) dan dijanjikan sebuah visi-misi, jati diri dengan semangat berapi-api. Selalu mengawali dan mengakhiri setiap pertemuan. Bagi mereka yang sedikit banyak menguasai product knowledge OR RZI kemudian memasuki tahapan terakhir MPAB : Diksar . Calon anggota resmi menjadi anggota OR RZI. Menjadi internal customer OR RZI Selang seminggu..sebulan..setahun….kader-kader muda ini menunggu, tetapi lacur panggilan tugas tidak kunjung datang. Ternyata tidak ada program kerja (event) yang pengurus lakukan. Tidak ada Kaderisasi Tahap I. Tidak ada itu realisasi visi-misi.

Perlahan namun pasti internal customer kecewa dan menghilang. Beralih kepada pengusaha jasa lainnya, yang memberi services (pelayanan) lebih baik. Koordinator Relawan kehilangan tuas kemudinya. Brand OR RZI dipersepsi negatif di benak customer. Contoh lain, dapatkah kita bayangkan perasaan seseorang yang datang ke jasa pendidikan (kursus), membayar sejumlah uang untuk level tertentu, tetapi setelah sekian lama menunggu tidak kunjung mendapatkan pendidikan dan hanya dimasukkan waiting list (daftar tunggu) tanpa jaminan uang kembali ?Apakah contoh diatas terjadi dalam organisasi kita? Jika iya, maka lupakan kesadaran. Yang ada sekarang hanyalah kebutuhan. Tidak ada lagi kesadaran berorganisasi. Yang ada hanyalah kebutuhan/keinginan yang harus dipenuhi. Maka, Marketing OR RZI merupakan alternatif solusi.

EPILOG
Marketing is human activity directed at satisfying needs and wants through exchange processes (Philip Kotler). Market-ing harus menjadi sebuah konsep bisnis strategis yang bertujuan untuk meraih kepuasan berkelanjutan bagi ketiga stakeholder utama: pelanggan, orang-orang dalam organisasi itu, serta para pemegang saham. Market-ing adalah jiwanya, bukan sekedar bagian dari tubuh organisasi. Maka dari itu, setiap orang dalam organisasi harus menjadi marketer (Hermawan Kartajaya).

Mengapa Anda membeli, membayar untuk sebuah produk/jasa? Mengapa Anda bergabung dengan sebuah Organisasi?Jika motif utama adalah kontribusi amal dan ikhlas karena Allah jikapun kita masih berpikir marketing hanya alat kapitalisme, maka biarkanlah. Yaa ayyuhal insaanu innaka kadikhun ilaa robbikakadkhan famulaaqiih
(wahai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja menuju robbmu, maka kamu akan menemuinya..) Q.s Al-Insyiqoq.

Tulisan ini adalah adaptasi dari buku Marketing Yourself oleh Hermawan Kartajaya
saya hanya menggubahnya saja...

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here