Diberdayakan oleh Blogger.
 
Kamis, 22 Oktober 2009

Alhamdulillah, Kami Dikasih Rumah Sama Rumah Zakat

0 komentar

Akibat gempa berkekuatan 7,3 SR yang mengguncang daerah Sumatera Barat pada 30 September lalu, ribuan warga kehilangan rumah, sanak saudara, dan harta benda. bahkan banyak warga yang rumahnya rata dengan tanah, hingga saat ini para warga masih tingal di tenda-tenda darurat.

Bachtiar Efendi, 60, merupakan salah satu korban gempa yang rumahnya hancur. Walau rumahnya kini tinggal puing-puing, Bactiar tetap bersyukur karena kedua anaknya selamat. “Alhamdulillah, walau rumah kami hancur, tetapi sekeluarga selamat,” ujar bapak dua anak ini.

Saat gempa terjadi dia sedang berada di dapur bersama anaknya untuk memasak air di rumahnya di Jalan Dakota Kelurahan Tunggul Hitam Kec. Koto Tangah, Padang. Bactiar mengisahkan, waktu itu sekitar pukul 17.16 WIB gempa terasa dan langsung membuat dinding rumah bergoyang dan berbunyi. Akibat guncangan terlalu besar membuat tembok-tembok dalam rumah roboh, sehingga reruntuhan itu menimpa Bachtiar. ”Pundak saya tertimpa tembok, Bahkan dindingnya juga menimpa lengan saya sehingga sempat keseleo,” kenangnya.

Alhamdulillah, waktu kejadian gempa anak saya, Lisa berada didekat saya, sehingga bisa membantu mengangkat reruntuhan yang menimpa pundak. ”Setelah itu lalu kami lari keluar dan malamnya hanya tidur didekat pintu,” ujar Lisa yang baru lulus dari SMU Pertiwi, dan tercatat sebagai anak asuh Rumah Zakat Padang ini.

Sekarang kondisi rumah Pak Bactriar hanya ditutupi bendera, kain terpal dan perabotan yang masih tersisa. Sementara piring banyak berserakan, dinding retak, dan lantai naik turun. Untuk membangun rumah kembali membutuhkan biaya besar, padahal fisiknya yang sudah menua tidak memungkin untuk bekerja. Karena itu bapak yang sudah ditinggal istri dua tahun lalu ini sangat menggantungkan hidup kepada anak sulungnya, Fajri yang sudah bekerja.

Menurut Bachtiar, saat ini pihaknya sering menerima bantuan makanan, padahal bantuan material untuk membangun kembali rumahnya juga perlu. Oleh karena itu, Bachtiar menandai rumahnya dengan tulisan “Tidak layak huni”. ”Alhamdulillah bantuan sembako sudah banyak berdatangan, dan ada juga mahasiswa yang mendata kerusakan dirumah kami, namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” harapnya.

Bahkan disaat tim Rumah Zakat masuk rumah beliau, lantai masih terasa goyang. Saat ditanya mengapa masih menempati rumah yang tidak layak huni?. Dia hanya menjawab pasrah, “Kami mau tinggal dimana lagi, ya hanya disini tempat kami berteduh”

Kini ribuan rumah warga di Kota Padang dan Pariaman tidak layak huni, Rumah Zakat Indonesia memfasilitasi dengan mendirikan Tenda Famili, sebagai tempat tinggal sementara bagi warga yang rumahnya roboh. “Alhamdulillah kami dapat rumah baru dari RZI,” ujar Bachtiar sambil tersenyum.*** (Abu Hylmi).

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here