Diberdayakan oleh Blogger.
 
Rabu, 08 Oktober 2008

BRAND ACTIVATION MELALUI FORUM KELUARGA BESAR RUMAH ZAKAT INDONESIA

0 komentar

Bagi masyarakat yang suka melihat iklan di televisi, seperti event-event yang biasanya digelar secara road show dari kota ke kota oleh para pemilik merk terkenal. Ambil contoh misalnya House of Beauty Citra Beauty Lotion yang dipandu oleh Maudy Koesnaedi, pembuatan rekor MURI untuk pembuatan mie instant terbanyak oleh Supermi Go, Krisna Mukti yang mencari ‘agen Sunlight’ keliling kota di Indonesia, dan lain sebagainya.

Event-event seperti yang tersebut di atas tentu saja tidak murah impelementasinya. Mulai dari kontrak selebriti untuk menjadi endorser (duta produk), hingga ke eksekusi event yang membutuhkan banyak sumber daya. Bagi para pemilik merek dan produk yang areal penjualannya berskala nasional (dan biasanya adalah barang konsumsi langsung), event ini menjadi hal yang sangat signifikan untuk memperkuat citra merk dan produknya di benak konsumen.

Dalam dunia marketing, kita mengenal kegiatan seperti ini dengan istilah Brand Activation (BAC). BAC secara harfiah didefinisikan sebagai peng-aktifan merk, atau ada juga yang mendefinisikan dengan ‘Bringing Brand to Life’ alias menghidupkan merk sehingga eksis alias diakui dan tentu saja digunakan oleh target pasar yang dibidiknya.

Kenapa Brand BAC Penting?
Di tengah sengitnya persaingan pasar sekarang, dimana setiap penyedia produk dan jasa mengklaim bahwa hasil produksinya adalah yang terbaik, maka para pelaku pasar memerlukan intensitas interaksi yang lebih intensif dengan setiap pelanggannya.

Ambil contoh perlombaan pada LAZ (Lembaga Amil Zakat) untuk menjadi yang terbaik (market leader) di wilayah pasarnya, dengan berbagai program unggulannya, dan bisa dirasakan oleh masyarakat miskin (desa binaan biasanya merasakan langsung penerima manfaat dari program penyaluran zakat).

Katakanlah Dompet Dhuafa (DD) dan Rumah Zakat Indonesia (RZI) yang keduanya mengatakan bahwa pengelolaan zakatnya profesional, serta program yang diusungnya memberdayakan umat. Boleh jadi RZI dalam kenyataannya memiliki atribut profesionalisme dan pengelolaan program yang lebih canggih dan komprehensif dibanding DD, dan atau sebaliknya. Meski hal ini telah dipublikasikan dalam berbagai media nasional, iklan TV, dan lain sebagainya, para konsumen alias target market yang semakin kritis dan cerdas akan tetap menyimpan banyak pertanyaan tentang kebenaran promosi yang ditayangkan.

Disinilah kemudian BAC memegang peranan penting. BAC memungkinkan para konsumen (muzakki dan stakeholder lainnya) untuk merasakan secara langsung dan lebih dekat, apa dan bagaimana keunggulan RZI. Hal ini dikarenakan orientasi utama BAC adalah untuk memberikan sentuhan pengalaman yang menyenangkan kepada para pelanggan ataupun calon pelanggan sehingga persepsi mereka terhadap apa yang diiklankan sesuai dengan apa yang diinginkan (oleh pengiklan).

Apakah Implementasi BAC Memang Selalu Mahal?
Jawabannya tentu saja TIDAK ketika kita bisa mengeksplorasi kreatifitas lebih intensif. Selain daya kreatifitas, kekuatan konsep dan visi ke depan pun memiliki peranan yang penting dalam implementasi BAC yang berbudget rendah. Salah satu kekuatan lain untuk dapat merealisasikan hal ini adalah ketika kita dapat memetakan sumber daya apa saja yang kita miliki di masing-masing wilayah/daerah.

Bagaimana Untuk Mulai Menginisiasi BAC?
Rumah Zakat Indonesia mengajak masyarakat Muslim, baik individu maupun komunitas atau kelompok untuk mengawali atau mempelopori konsep BAC ini?.

Seperti usulan dari seorang donatur zakat pada kolom surat pembaca di Majalah Rumah Lentera edisi Ramadhan Sepanjang Tahun (Edisi 28 Tahun, 3 Oktober 2008), maka akan ditemukan istilah Forum Keluarga Besar (FKB) Rumah Zakat Indonesia. Inilah yang merupakan konsep awal BAC yang dinilai sangat memungkinkan untuk dieksekusi oleh setiap kantor representatif RZI.

Konsep FKB sesungguhnya bukan sebuah konsep yang baru, sudah banyak kantor cabang bahkan donatur yang mengusulkan diadakannya event ini. Namun hingga sekarang belum dapat direalisasikan dengan baik, dan sekaranglah saatnya bagi setiap kita untuk mulai mengeksekusi konsep BAC yang bertajuk FKB ini.

Untuk itu, diperlukan Langkah-langkah konkrit yang direkomendasikan untuk dapat mengeksekusi FKB, seperti pertama, RZI siap menampung aspirasi masyarakat, hal itu dapat dilakukan melalui audiensi ataupun komunikasi intensif dengan donatur atau pihak terkait lainnya di masing-masing kantor cabang.

Sebagai contoh, dari karyawan PT. Jasamarga Jakarta-Tangerang yang tergabung dalam Badan Kerohanian Islam (BKI), mengusulkan diadakannya Kajian Intensif Seputar Zakat, atau donatur zakat diwilayah Cikokol-Tangerang yang memberikan masukan untuk diadakannya pengajian tematik, ada juga yang mengusulkan pengajian tahsin yang diadakan oleh Rumah Zakat.

Kemudian, RZI masing-masing cabang akan mewujudkannya dalam bentuk Event. Artinya, aspirasi yang terkumpul dapat menjadi landasan untuk membuat konsep event yang memungkinkan. Misal, Kajian Tematik :”Konsep Sedekah Bersama Ustadz Yusuf Mansyur,”waktunya bisa disepakati dengan para donatur atau komunitas.

Setelah itu, Mendatangkan Endorser (duta produk), tak perlulah mencari selebriti yang harus dikontrak dengan nominal uang yang begitu banyak. Cukup cari tokoh lokal yang memiliki keterkaitan untuk menjadi narasumber dan bisa memperkuat brand yang kita miliki. Contohnya: dekati dan undang ustadz atau dai lokal yang cukup atraktif serta memiliki visi yang sama dengan konsep pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat. Nah, ustadz inilah yang bisa kita jadikan narasumber awal dalam FKB dalam bentuk pengajian di kota tempat kita berada. Atau, bisa juga pemeran endorser langsung dari donatur yang berkompeten.

Langkah berikutnya, RZI mengajak semua orang yang sudah memiliki ketertarikan terhadap lembaga RZI, baik donatur maupun calon donatur untuk berpartisipasi dalam event ini. Ketertarikan di awal interaksi akan menjadikan forum yang digelar semakin interaktif sehingga proses emotional bonding solid akan semakin mudah tercapai.

Kemudian, Maksimalkan Interaksi. Yaitu Semua iklan RZI menyampaikan tentang profesionalisme, transparansi, dan kemudahan dalam pengelolaan zakat dan program pemberdayaannya. Semua klaim ini akan semakin kuat citranya ketika Amil RZI dapat menunjukkan kredibilitas setiap personil dan program RZI dalam proses interaksi langsung saat setiap event FKB digelar.

Perlu diketahui, RZI memiliki 4 core program (EduCare, EcoCare, HealthCare, dan YouthCare) yang perlu didukung oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, dalam setiap event FKB upayakan untuk mensosialisasikan program secara terfokus. Usung salah satu fokus program yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di kantor masing-masing. Misalnya: ketika suatu cabang merasa perlu untuk mendorong partisipasi dalam program HealthCare, maka fokuskan materi sosialisasi untuk memperkenalkan produk HealtCare seperti Rumah Bersalin Gratiis.

Kembali ke Fokus Awal: tujuan awal dari brand activation ini adalah untuk meningkatkan interaksi customer dengan berbagai elemen RZI mulai dari amil, pengelolaan lembaga, dan manfaat pemberdayaannya. Sehingga akan terbentuk sinergi yang solid antara muzakki (yang mengeluarkan zakat) dengan pengelola zakat (RZI), diharapkan dengan hasil senergi ini akan menghasilkan output berupa program yang dapat membantu peran pemerintah, seperti pengurangan kemiskinan, memudahkan fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin.

Sudah banyak kisah sukses dari proses Brand Activation yang digelar oleh berbagai pelaku pasar (baik produk maupun jasa). So, tunggu apa lagi? Mari kita inisiasi Forum Keluarga Besar Rumah Zakat Indonesia ini sekarang juga.

Oleh : Yessi Mariska & Sucipto (Divisi Customer Interaction Centre Rumah Zakat Indonesia)

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here