Diberdayakan oleh Blogger.
 
Selasa, 04 Desember 2007

pks menghalalkan segala cara?

0 komentar

PKS MENGHALALKAN SEGALA CARA…?

Oleh : Sucipto

Masyarakat Peduli PILKADA Bersih-Alumni STIE Muhammadiyah Tangerang, Domisili BSD City Tangerang

Bahsian menulis artikel yang bersemangat (Tabir Gelap Pilkada Tangerang, Tangerang Tribun, 3 Desember 2007 ). Sayang, semangat itu tidak menolong Bahsian untuk selamat dari tiga pokok kekeliruan : Kekeliruan, Tendensius, dan Kritik yang salah alamat).

Kekeliruan.

Penjelasan Bahsian mengenai PKS telah melakukan tindak vandalisme kepada NU, Wahabisasi, dan Islam Trans-Nasional. Bahsian dalam tulisannya hanya bersumber dari selebaran gelap dan tidak bertanggung jawab yang seolah-olah selebaran tersebut berasal dari PKS. Sang Referensi tak menolong Bahsian dari dua kekeliruan fatal. Pertama : selebaran gelap yang berisi tentang anti maulidan, anti sholawat, anti tahlil, wahabisasi, dan yang digunakan Bahsian untuk menulis artikel sebenaranya sudah di clearkan oleh DPP PKS Pusat lewat koran Republika pada bulan September 2007. yang berisi tentang penjelasan atau klarifikasi dan sikap PKS terhadap fitnah tersebut serta mengajak kepada seluruh komponen masyarakat dan ormas Islam untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah antar umat islam. dan saya pun membaca penjelasan di koran Republika tersebut. Saya sungguh heran kepada Bahsian yang mengaku aktivis mahasiswa Islam, dalam tulisan anda dimana letak intelektualitas dan keilmiahannya? Bahsian hanya menggunakan nafsu dan semangat negative thingking (suudzan yang berlebihan) kepada saudara seiman tanpa mengadakan penelitian dulu atau menggunakan sumber informasi yang benar. Sehingga tulisan Bahsian juah dari nilai ilmiah dan kebenaran. Dimana letak intelektualitas yang katanya aktivis PMII itu?

Kedua, penjelasan Bahsian yang menuduh PKS menghalalkan segala cara dalam berpolitik pun keliru, darimana Bahsian langsung berkesimpulan dan menuduh bahwa PKS itu menghalalkan segala cara?. Apakah sudah mengadakan penelitian sosial yang benar dan mendalam, melakukan observasi langsung terhadap obyek? Saya warga Muhammadiyah dan mempunyai sahabat aktivis PKS, dalam bergaul dan beraktivitas mereka itu (aktivis PKS) kelakuan dan perbuatannya tidak mencerminkan aktivis zionisme Yahudi yang dalam doktrinnya menghalalkan segala macam cara untuk mencapai tujuan. Mereka itu aktivis yang agamis, santun, itu kesimpulan awal saya ketika berinteraksi dengan mereka. Dan aktivis PKS itu bukan agen zionis Yahudi Internasional, yang mengikuti cara, pola dan tingkah laku ketika berpolitik dan berinteraksi dengan masyarakat..!

Jadi sederhana saja, saya sarankan kepada saudara Bahsian kalau ingin menulis artikel bersumberlah kepada sumber yang benar, sehingga anda tidak melakukan kesalahan fatal ketika menjelaskan sesuatu kepada publik. Jika ingin melakukan pembelajaran politik dan demokrasi kepada masyarakat lakukanlah dengan baik, yang obyektif, ilmiah dan bisa membantu masyarakat untuk sadar politik dan pencerahan sehingga masyarakat lebih cerdas. Janganlah membodohi masyarakat dengan tulisan-tulisan yang tidak ilmiah, karena hal tersebut tidak sejalan dengan Tri darma mahasiswa dan semangat gerakan mahasiswa yang menempatkan kebenaran dan kejujuran sebagai landasan perjuangannya.

Tendensius

Penjelasan Bahsian tentang kiprah PKS dalam pilkada kabupaten Tangerang sungguh mengharukan, sebagai mantan mahasiswa saya sangat malu karena ada mahasiswa yang bernama Bahsian membuat tulisan artikel yang tidak ilmiah, jauh dari kebenaran, dan tendensius. Tulisan Bahsian sarat dengan pembodohan kepada masyarakat, menginformasikan berita yang salah (gosip). Padahal Ulama NU telah mengeluarkan fatwa bahwa Gosip (ghibah) hukumnya adalah haram, apakah Bahsian itu belum mendengar atau membaca fatwa tersebut? Sehingga tidak takut untuk membuat tulisan yang berbau gosip dan fitnah? dan saya yakin kalau Bahsian itu beragama Islam, mengapa tidak mengadakan tabayun dahulu ketika mendapat informasi yang salah..! tulisan Bahsian bisa dimasukan dalam kategori melakukan fitnah dan pecah belah kepada barisan ummat Islam, dalam alenia ke dua Bahsian mencoba untuk melakun adu domba antara warga NU dengan PKS yang notabene sama-sama ummat Islam, yang berkitab Al-qur’an dan Nabinya pun sama yaitu Rasulullah SAW. Apakah Bahsian yang mengaku aktivis PMII Kota Bandung tidak melakukan diskusi yang mendalam dengan menhadirkan pakar-pakar di dalamnya? Yang biasa menjadi tradisi gerakan mahasiswa ketika akan melakukan masukan dan kritik sosial? Saya menjadi curiga mungkinkah bahsian itu mengaku-aku aktivis mahasiswa? Agar posisinya yang belajar menjadi kritikus itu mempunyai bargaining dalam tulisannya ? kalau memang ingin menulis sesuatu, tulislah dengan hati yang jernih tanpa di tunggangi oleh nafsu mendiskriditkan saudara organisasi lain, kalau ingin menulis berita yang tidak ilmiah, jauh dari kebenaran, dan penuh semangat adu domba jangan membawa-bawa dan mengaku-aku aktivis mahasiswa, BIKIN MALU SAJA, dan sungguh kasihan Organisasi PMII karena mempunyai kader yang pola pikirnya jauh dari kaum terpelajar dan tercerahkan. Jauh dari tradisi ilmiah yang menjadi ciri mahasiswa dan aktivis mahasiswa.

Kritk Yang Salah Alamat

Bahsian menutup tulisannya dengan arif,”Sebagai bangsa yang berbudaya, selayaknya kiat politik memenangkan kekuasaan tidak diekspresikan secara sarkastis. Barangkali hal yang wajar bila manuver politik dikemas secara estetik.” Sayang sekali Bahsian menjadi korban dari anjuranya sendiri.

Fokus tulisan artikel Bahsian adalah menyebarkan fitnah tentang PKS yang celakanya digambarkan secara tidak akurat dan kaitannya dengan kebenaran beritannya. Semangatnya adalah ingin membuktikan bahwa PKS itu semacam firus yang layak dimusuhi bersama dan dimatikan. Memilih fokus diskusi seperti ini bagi saya adalah mengorek-ngorek hal yang kecil dan tidak bermanfaat, dan basi, karena hal tersebut sudah di jelaskan oleh teman-teman PKS lewat DPP PKS Pusat dengan media koran Republika bulan September 2007. Dan memang isu dan fitnah murahan tersebut tidak terbukti. Dan tulisan tersebut sangat profokatif karena bisa memicu gesekan dan kesenjangan sosiala.

Karena itu berondongan kritik Bahsian salah alamat, sehingga sebagian besar kembali ke alamat pengirim (tulisan Bahsiah lebih layak disebut provokatif dan fitnah, sehingga Bahsian dan orang-orang yang dibelakangnya sejatinya yang suka bikin fitnah dan provokasi di tengah masyarakat?). saya tidak peduli siapa itu PKS, kepedulian saya adalah sebagai warga masyarakat Tangerang menghendaki agar PILKADA pertama yang memilih Bupati secara langsung tidak dinodai oleh isu, fitnah, provokasi, dan intimidasi terhadap lawan-lawan politiknya. Biarlah demokrasi berjalan dengan tenang dan berkualitas. Kalau ingin memberi pembelajaran kepada masyarakat, lakukanlah dengan arif dan jujur. Janganlah pakai balck campaign (kampaye hitam) kepada lawan politiknya. Bairlah rakyat memilih dengan hati nuraninya.

Sebagai mahasiswa tentunya mempunyai tanggung jawab terhadap pembelajaran demokrasi kepada rakyatnya. Jangan terseret ke kubangan kekuasaan, sehingga aktivis mahasiswa dan organisasinya terjebak dalam kepentingan penguasa, menjadi kepanjangan tangan penguasa atau menjadi ‘jongos’ penguasa. Sehingga daya kritisnya menjadi mandul, kebobrokan penguasa yang nyata-nyata ada di depan matanya, menjadi kabur atau tak terlihat karena sudah di iming-imingi kue kekuasaan..?

Sikap dukung-mendukung terhadap kekuasaan bukan domain (wilayah) gerakan mahasiswa. Tetapi peran utamanya adalah seperti yang dipostulatkan oleh Hutington, “The universal opposition.” seharusnya gerakan mahasiswa tidak melacurkan diri dan berkompromi dengan kekuasaan tetapi tetap istiqomah pada posisinya sebagai kekuatan penekan, penyeimbang dan sosial kontrol.

Wallahu a’lam

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here