BEKASI – Puluhan tambak milik warga Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong rusak parah karena banjir yang melanda desa tersebut pada akhir Mei 2010 lalu (29/5). Akibatnya, bibit ikan dan undang yang sedang dipelihara warga mengalami gagal panen.
Iyan, Membership Relation Officer (MRO) Rumah Zakat Bekasi mengatakan, sebelum terjadi musibah banjir, Rumah Zakat telah memberikan bantuan program pemberdayaan ekonomi kepada warga berupa 3000 bibit ikan Bandeng pada pertengahan Mei lalu (12/5). “Semua bibit ikan ikut hanyut bersama arus banjir,” jelasnya. Jumat (4/5).
Dia mengungkapkan, musibah banjir akan terus mengancam warga Muara Gembong dan menjadi siklus yang pasti. Hal ini karena tanggul yang berfungsi untuk menahan air tidak dibuat secara permanen. Selama ini tanggul dibuat atas inisiatif warga yang sifatnya sementara karena terbuat dari bambu dan karung berisi tanah yang ditumpuk. “Jika hujannya terus menerus, tanggul buatan ini tidak mampu membendung luapan air yang besar.”
Iyan menjelaskan, akibat dari banjir ini sangat merugikan warga Muara Gembong, karena mayoritas warganya bekerja sebagai petani tambak. “Jika banjir melanda tidak hanya rumah warga yang rusak, sumber perekonomian mereka juga ikut hancur. Karena sebagian besar warganya sumber pendapatannya dari penjualan ikan dan udang,” tambahnya.
Jika permasalahan tanggul ini bisa diatasi, yaitu dengan membuat tanggul kokoh dan permanen, maka tambak-tambak ikan dan udang yang selama ini menjadi sumber ekonomi warga tidak akan hancur karena diterjang ganasnya banjir.
Hal senada disampaikan Fahrudin, tokoh masyarakat setempat, ia mengharapkan bantuan yang diberikan bukan sifatnya instan akan tetapi bersifat ekonomi produktif yaitu dengan memberikan bantuan berupa bibit benih ikan dan udang. Selain itu, aparat pemerintah juga harus tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi warganya.
“Kami juga menghimbau pemerintah setempat untuk memperhatikan warganya, agar segera dibuatkan tanggul yang permanen. Sehingga kalau hujan atau banjir, tanggul bisa menahan air, dan tambak kami tidak ikut hanyut,” harapnya.***
Senin, 21 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar