Munjin (51) Seorang pedagang warung kaki lima di Jalan Beringin Raya, Kota Tangerang, dan biasa membuka warungnya setiap hari dari pukul 07:00 sampai dengan pukul 22.00 WIB. Pak Munjin mempunyai 5 orang anak dan semuanya di biayai dari hasil keuntungan warung kaki limanya. Semua anak dan istrinya tinggal kampung sehingga dia hanya sendirian mencari uang di Tangerang. Walaupun sendiri dia tetap semangat mencari uang karena kalau dia tidak mencari uang bagaimana bisa membiayai sekolah anak dan biaya hidup buat anak dan istrinya di Bumi Ayu, Brebes.
Setiap Idul Adha biasanya dia mendapatkan jatah qurban dari warga sekitar, tetapi ada yang dia sedihkan yaitu siapa yang bisa masak daging qurban ini? karena dia kan tinggal sendiri sedangkan istrinya ada di kampung, apalagi dia tidak mempunyai lemari es untuk menyimpan daging yang dia dapatkan sehingga kadang-kadang ke esokan harinya dagingnya sudah berbau, ”Saya juga tidak mengerti cara membuat bumbu untuk memasak daging qurban,” terangnya.
Pada Idul Adha tahun ini dia mendapatkan pengalaman yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu dia mendapatkan kornet Superqurban dari Rumah Zakat Indonesia Cabang Tangerang. Saat diberi kornet Superqurban pak Munjin sempat terkejut karena daging qurban yang dia dapatkan sudah di kemas dalam bentuk kaleng. ”Apakah dagingnya sudah bisa di makan?,” tanyanya penuh heran.
Tetapi saat dijelaskan oleh pihak Rumah Zakat Indonesia bahwa Superqurban ini sudah matang dan siap di konsumsi dan dapat diolah menjadi makanan apapun, terlintas di pikiran pak Munjin kalau dia besok mau membuat nasi goreng kambing, dan pak Munjin tidak perlu lemari es untuk menyimpannya karena Superqurban bisa tahan sampai 3 Tahun. ”Superqurban memang praktis dan tahan lama bahkan saya tidak perlu bumbu karena Superqurban sudah ada rasanya dan cocok di lidah saya,” ujarnya mantap. (Chie, Tangerang)***
Jumat, 06 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar