Sehari sebelum bencana gempa yang mengguncang Padang, Prof. DR. Amiur Nuruddin, MA baru saja bertolak dari Padang untuk menghadiri seminar yang diselenggarakan oleh IAIN Sumatera Utara. Kebetulan seminar ini dia didaulat menjadi Pemakalah pada seminar yang bertajuk “Pemantapan Sumantera Barat Sebagai Daerah Percontohan Penerapan Ekonomi Syariah”. Seminar ini juga mendapat dukungan penuh dari Gubernur dan DPRD Sumatera Barat. “Alhamdulillah DPRD Sumatera Barat sangat mendukung ekonomi berbasis syariah dengan pembuatan perda yang berisi tentang mendorong geliat ekonomi syariah di Sumatera,” ujar Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah ini.
Menurutnya, banyaknya bencana di Indonesia secara berturut-turut, seharusnya menyadarkan semua komponen bangsa, baik pemimpin (presiden) maupun rakyatnya untuk bersama-sama intropeksi, bencana merupakan salah satu bentuk teguran dari Tuhan pada manusia yang mungkin banyak melakukan kesalahan. “Dalam prespektif syariah orang yang salah maupun yang benar bisa sama-sama kena teguran. Karena itu, komponen bangsa ini baik para penyelenggara negara maupun masyarakatnya kalau ada kesalahan untuk segera kembali ke jalan yang benar dengan hati nurani untuk intropeksi diri terhadap perilaku kita,” seru Guru Besar Ekonomi Islam IAIN Sumut ini.
Profesor Aminur mengatakan kejadian bencana di Sumatera Barat lebih dahsyat bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain sebelum ini, “Ini terjadi ditengah kota dan menghancurkan sumber-sumber ekonomi. Maka dari itu kita harus bergerak untuk bangkit dengan menggalakkan kembali kegiatan ekonominya,”
Dewan Pengawas Bank Syariah ini juga mengungkapkan bantuan dari Rumah Zakat Indonesia dan unsur lainnya harus memulihkan kembali masyarakat Sumatera Barat. “Saya melihat bantuan ini adalah sesuatu yang positif. Untuk proses pemulihan bencana dana zakat juga bisa diberikan untuk orang-orang yang kesulitan serta dalam pengelolaan bantuannya harus tepat sasaran,”
Saat ini masyarakat Sumbar sedang terpuruk, dalam proses pemulihan, bagaimana nanti dalam pembangunan sarana ibadah, pendidikan maupun kegiatan ekonomi masyarakat bisa dipulihkan kembali. “Sekarang banyak yang miskin mendadak karena mereka kehilangan harta benda. Karena itu untuk tahap recovery nanti dana zakat bisa disalurkan untuk membangkitkan kembali semangat mereka dengan memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan dan obat-obatan serta kebutuhan dasar lainnya. Kemudian juga membantu pembuatan sarana tempat tinggal. Serta menggerakan ekonomi mereka kembali.”***
Rabu, 04 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar