Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan dan pembagian daging qurban. Akan tetapi fenomena tentang kasus pembagian daging qurban dari tahun ke tahun terus berulang, agenda pembagian daging qurban sepertinya tak kunjung menemukan solusi yang jitu, seperti kasus yang sering terjadi saat pembagian zakat. Fenomena seperti antrian panjang, berebut daging qurban, bahkan banyak penerima daging qurban dari orang-orang yang seharusnya tidak menerimanya. Fenomena ini menjadi hal yang memprihatinkan bagi kita semua umat Islam. Karena harusnya daging kurban tersebut bisa disalurkan dan diterima dengan cara yang lebih baik dan tertib.
Rumah Zakat Indonesia memberikan solusi dalam mendistribusikan daging qurban. Maka Rumah Zakat menghadirkan program Superqurban yaitu inovasi pengolahan daging qurban dalam bentuk kornet melalui teknologi tinggi yang tahan hingga 3 tahun. Inovasi kornet Superqurban merupakan solusi agar daging qurban semakin merata dan mampu membantu masyarakat yang membutuhkan daging tak hanya di Hari Raya Qurban.
Dengan kemasannya yang praktis, maka kornet Superqurban mudah dibawa dan bisa menjangkau pelosok Indonesia. Bahkan Rumah Zakat Indonesia menyalurkan kornet Superqurban dilakukan sepanjang tahun. Kornet Superqurban akan didistribusikan kepada warga korban bencana di berbagai pelosok tanah air. Seperti halnya dalam gempa di Jawa Barat dan Sumatera Barat, Rumah Zakat Indonesia mendistribusikan 100 ribu kornet Superqurban kedaerah itu dan manfaatnya pun telah dirasakan langsung oleh korban gempa.
Kornet Superqurban juga di distribusikan ke 236 wilayah binaan atau Integrated Community Development yang tersebar dari Aceh hingga Jayapura sebagai sarana perbaikan gizi masyarakat, serta ke berbagai pelosok tanah air yang memiliki potensi gizi buruk. Tahun 2008 lalu, Rumah Zakat Indonesia mengumpulkan hewan qurban sebanyak 7179 ekor kambing, 410 ekor sapi, yang telah dikornetkan dan disalurkan ke seluruh pelosok nusantara, termasuk ke wilayah rawan pangan, gizi buruk dan terisolasi bencana. (Abu Hylmi)***
Rabu, 28 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar