Alam, Ajari Aku Hidup Hari Ini...!!!
Alam, sambutlah ragaku, ajari aku menempa diriku hari ini !
Semuanya akan dimulainya sangat asing dengan perasaan sangat asing dan serba baru bagi ragaku.
Dan aku harap engkau mau memperlakukannya dengan hati-hati dan lemah lembut.
Engkau lihat, sampai detik ini aku menjadi raja dikandangku sendiri.
Aku menjadi penguasa di rumah.
Aku ingin batu cadas, kerikil-kerikil tajam, gelombang air, angin topan, besi tua, dan gunung perkasa disampingku, untuk menyembuhkan luka-luka.
Dan kau alam selalu ringan tangan untuk mengobati perasaan yang terluka.
Namun sekarang semuanya berbeda. Pagi ini aku mulai manapaki nbaris depan kehidupan.
Sambutlah tanganku untuk memulai petualangan besar.
Yang mungkin terdapat didalamnya, peperangan, tragedi, dan kesengsaraan.
Untuk hidup di alam ini, akan membutuhkan pengabdian, cinta dan keberanian.
karena wahai alam, kuharap engkau menyambut uluran tangan halusku.
Dan ajarkan kepadaku apa-apa yang harus di ketahui.
Latihlah mindsetku, namun dengan lemah lembut, jika itu mungkin bagimu.
Raga ini harus segera belajar bahwa tak semua orang benar dan tak semua orang salah.
Ajarkan kepada paradigmaku bahwa setiap ada kumpulan penjahat.
Pasti ada orang yang menghadapinya dan bahwa setiap ada musuh,
Pasti ada seorang yang menjadi teman.
Biarkan hati dan pikiran ini tahu lebih cepat bahwa para penipu adalah orang-orang yang mudah dikalahkan.
Ajarkan kepada mata dan isi kepalaku rahasia kehebatan buku-buku.
Berikan kepada sukma ini ketenangan untuk dapat menhayati keabadian misteri burung-burung di langit, lebah-lebah yang beterbangan di bawah sinar mentari dan bunga-bunga yang menghijau di perbukitan.
Ajarkan kepadaku izzah bahwa lebih terhormat menanggung kegagalan dari pada mencuri orang lain.
Ajarkan kepada raga ini untuk teguh atas pendiriannya, walaupun setiap orang mengatakan pendiriannya itu keliru.
Cobalah beri pada jiwa dan ragaku kekuatan untuk tidak mudah ikut-ikutan arus orang-orang yang hanya mengejar ketenaran.
Ajarkan pada telinga, dan batinku untuk mendengarkan orang lain.
Namun mampu menyaring dengan saringan kebenaran dan hanya mengambil hal yang terbaik dari apa yang di dengarnya.
Ajarkan padaku perniagaan untuk jangan mematok harga bagi hati dan jiwa, karena kau sudah menggadaikan pada-Nya.
Ajarkan pada azzamku untuk tidak menghiraukan teriakan dan hardikan orang banyak.
Dan untuk tetap tegar memegang teguh pendirian yang diyakininya benar.
Ajarkan aku dengan lemah lembut dan penuh kehati-hatian wahai alam…!!!
Tapi tidak membuatku menjadi manja, karena hanya besi yang di tempa dengan api yang sangat panaslah, yang akan membaut baja menjadi sangat berkualitas.
Ini tuga sberat wahai alam, tapi kau tahu apa yang harus engkau lakukan.
Karena aku adalah sang pewaris peradaban….!!!
Disarikan dari buku Alamku Kampusku Alamku Guruku.
Senin, 31 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Saat kumandang azan Dhuhur bergema di langit Parung Bogor, seorang pria paruh baya bergegas meninggalkan perkebunan jambu biji menuju...
-
Sebanyak 11 relawan Rumah Zakat diterjunkan untuk membantu warga sekitar kali Code, tepatnya di Bawah jembatan Kewek kelurahan Tegal Pangg...
-
Wiwin (41) adalah satu dari 200 warga yang mengikuti Program Pemberdayaan Peternak Rumah Zakat di Sentra Pemberdayaan Agro Oray Tapa Mekarma...
-
KOTA TANGSEL – Sebagai jawaban atas dunia pendidikan di negeri kita yang seperti tak henti-henti dirundung duka dan prahara. Quranic ...
-
JAKARTA SELATAN (30/7). Wajah Fadlan, 7, kini terlihat sumringah karena harapan setahun lalu untuk menjadi siswa sekolahan dan merasakan dud...
Posting Komentar