Diberdayakan oleh Blogger.
 
Tampilkan postingan dengan label pks. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pks. Tampilkan semua postingan
Rabu, 10 April 2013

PKS Daftarkan 44 DCS

0 komentar

CIPUTAT – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tangsel merupakan partai politik pertama yang mendaftarkan Daftar Calon Sementara (DCS) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangsel, Selasa (9/4).

“PKS hanya mendaftarkan 44 DCS, meskipun kuota mendaftaran di KPU maksimal 50 orang. Nama-nama itu adalah caleg hasil keputusan pusat. Mereka akan maju dalam pemilu legislatif (Pileg) tahun 2014,” papar Sekretaris Umum DPD PKS Kota Tangsel, Pujianto.

Disinggung soal kasus dugaan korupsi Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), Pujianto mengatakan tidak berpengaruh terhadap PKS di Kota Tangsel.

“Semua kader PKS biasa dan sering aktif dalam kegiatan masyarakat, bukan hanya momentum saja, jadi kalau isu korupsi tetap dimainkan tidak akan berpengaruh,” ujarnya.

Pada pileg nanti PKS menargetkan 30 persen kursi dari 50 kursi DPRD Kota Tangsel.

“Kader yang maju nanti adalah kader terbaik PKS dan kami menargetkan 30 persen raihan kursi di DPRD,” terangnya.

Nurul Qomariah, caleg perempuan PKS menambahkan, keterwakilan caleg perempuan yang didaftarkan mencapai 36 persen. “Itu kader inti PKS yang telah berjuang bersama-sama PKS dalam berbagai kegiatan,” imbuhnya.***

Sumber : Tangsel Pos/ Halaman 4/ Rabu, 10 April 2013
Read more...
Senin, 01 April 2013

Tak Ada Doktrin Politik di Garuda Keadilan

0 komentar

SERPONG – Puluhan remaja resmi bergabung dengan Garuda Keadilan, organisasi sayap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tangsel. Namun demikian para remaja itu tidak akan didoktrin politik praktis. Demikian pernyataan Ketua Bidang Perempuan (Bidpuan) PKS Kota Tangsel, Diana Haris, Senin (1/4) siang.

“Organisasi ini tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2014 mendatang. Organisasi sayap partai ini murni untuk mengembangkan potensi remaja di Kota Tangsel,” kata Diana.

Lebih lanjut dia menjelaskan, keberadaan Garuda Keadilan berada di bawah naungan Bidpuan. Kendati begitu, berbagai program yang akan digulirkan sepenuhnya diserahkan kepada para pengurus organisasi itu.

“Kami tidak akan mendoktrin atau mendikte para pengurus Garuda Keadilan dalam membuat kegiatan atau program-programnya,” katanya.

Ketua Garuda Keadilan Kota Tangsel, Muhamad Mugdad Robbani mengatakan, keberadaan sayap organisasi itu akan diarahkan pada kegiatan-kegiatan Islami.

“Pergaulan saat ini sangat mengerikan. Karena itu para remaja harus dibentengi dengan banyak kegiatan Islami,” ujarnya.

Mugdad menegaskan, keberadaan Garuda Keadilan tidak ada kaitan dengan momentum menyambut Pemilu 2014. “Keberadaan kami memang di bawah naungan PKS, tapi kami tidak akan terlibat dalam kegiatan politik, karena organisasi ini dibentuk untuk menaungi kreatifitas anak-anak muda di Kota Tangsel,” jelasnya.

Jenis-jenis kegiatan yang direncanakan Garuda Keadilan, menurut dia seperti kegiatan kesenian dalam bentuk festival puisi atau musik dan seminar.***

Sumber : Tangsel Pos/ Halaman 4/ Selasa, 2 April 2013.


Read more...
Minggu, 17 Februari 2013

PKS KOTA TANGSEL SIAPKAN DIRI HADAPI PEMILU 2014

0 komentar

SERPONG – Tak lama lagi, rakyat Indonesia akan mengikuti hajat besar demokrasi pemilu 2014. Untuk menghadapi pesta rakyat yang digelar tiap lima tahun sekali ini, partai politik (parpol) mulai melakukan konsolidasi jajaran struktural untuk memastikan bahwa mesin partai berjalan dengan baik.

Unggul Wibawa, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tangsel menyatakan, PKS Kota Tangsel menyadari pemilu 2014 sudah semakin dekat, walau saat ini PKS sedang menghadapi ujian berat, namun kehadiran PKS di tengah – tengah masyarakat Kota Tangsel harus semakin diperluas dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 

“Kerja – kerja partai tidak akan terpengaruh oleh masalah yang dihadapi partai, namun justru PKS semakin mendapat dorongan ekstra untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Unggul saat memberikan sambutan dalam seminar “Sosialisasi Pemilu 2014” di Restoran Sae Pisan, BSD City, Serpong, Kota Tangsel, Ahad (17/02).

Karena itu, lanjut Unggul, PKS akan mengedepankan kerja-kerja melayani masyarakat, diantaranya program mengadakan bakti sosial yang digelar secara berkala di 54 kelurahan se Kota Tangsel.
“Program ini merupakan bagian dari strategi PKS Tangsel untuk menuju tiga  besar nasional dan unggul di Kota Tangsel,” ungkapnya.

Ustadz Salbini, Ketua Bidang Kebijakan Publik DPD PKS Kota Tangsel menambahkan, meski PKS sedang menghadapi ujian berat, tetapi kerja – kerja partai harus tetap berjalan. Bahkan harus semakin cepat berlari, khususnya saat menghadapi pemilu 2014.

“Bagi PKS, ujian ini merupakan momentum besar untuk konsolidasi spiritual dan struktural. Karena itulah, acara ini menjadi bagian dari konsolidasi kesiapan struktural PKS dalam menyongsong kemenangan di pemilu 2014,” imbuh ustadz yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tangsel ini.

Di tempat yang sama, Iman Perwira Bachsan, Ketua KPUD Kota Tangsel, yang hadir sebagai pembicara dalam seminar ini menginformasikan, pada Maret mendatang Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tangsel akan mengadakan uji publik tahapan pemilu 2014 dengan mengundang parpol peserta pemilu 2014 dan pemerintah kota Tangsel.

“Kami sedang menyiapkan mekanismenya, apakah cukup parpol dan pemkot saja, atau perlu institusi yang lain,” jelasnya.

Acara yang diadakan oleh DPD PKS Kota Tangsel ini diikuti sekitar 120 jajaran pengurus struktur partai mulai dari unsur pengurus DPD PKS Kota Tangsel, anggota Fraksi PKS DPRD   Kota Tangsel, pengurus cabang dan ranting.***[cip]
Read more...
Selasa, 12 Februari 2013

Sudahkan Media Mainstream Memenuhi Unsur Layak Berita?

0 komentar

Bisakah kita percaya 100 % terhadap konten berita yang disajikan media mainstream? Kemudian menelan mentah-mentah isi berita tersebut. Menurut saya, percaya 100 % isi berita adalah sesuatu yang berlebihan. Karena awak media juga seperti kumpulan manusia, bukan malaikat yang jauh dari kesalahan dan nafsu.

Bagi seorang wartawan, untuk menyusun sebuah laporan atau tulisan yang adil dan berimbang tidaklah sesulit memelihara OBYEKTIVITAS. Yang dimaksud dengan sikap adil dan berimbang adalah bahwa seorang wartawan harus melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi. Unsur adil dan berimbang dalam berita mungkin sama sulitnya untuk dicapai seperti juga keakuratan dalam menyajikan fakta. 

Keakuratan sesuatu fakta tidak selalu menjamin keakuratan arti.  Fakta-fakta yang akurat yang dipilih atau disusun secara longgar atau tidak adil sama menyesatkannya dengan kesalahan yang sama sekali palsu. Dengan menyisipkan fakta-fakta yang tidak relevan atau dengan menghilangkan fakta-fakta yang seharusnya ada di sana, pembaca mungkin mendapat kesan yang palsu.

Setidaknya ini yang saya rasakan, ketika media – media mainstream memberitakan kejadian yang berkaitan dengan Islam atau Ormas Islam terkesan tidak adil (menyudutkan, diskriminatif, dan tendensius) dalam menyajikan isi berita. Terkesan ummat Islam yang selalu dirugikan.

Sebut saja, saat penangkapan teroris, yang menjadi sumber berita hanya dari pihak kepolisian dan densus 88 atau pengamat yang sudah sefikrah dengan aparat polisi. Sehingga dalam berita selalu disebutkan para terduga teroris ditembak mati karena melawan/ membawa senjata. 

Media begitu semangat untuk memberitakan ‘wajah sangar’ FPI saat aksi sweeping. Sehingga dikesankan FPI adalah organisasi anarkis. Tetapi apakah media mainstream mau memberitakan ‘wajah ramah’ FPI, semisal aksi peduli banjir Jakarta kemarin (setahu saja ga ada, yang memberitakan media OL Islam saja). 

Atau media sangat membela aliran – aliran sesat (Ahmadiyah, Syiah dll) saat ummat Islam marah atas penistaan agama yang dilakukan mereka. Media hanya mengulas aliran sesat ini sebagai pihak yang dizholimi oleh mayoritas Ummat Islam. Sepertinya media-media ini ingin mengesankan bahwa ummat Islam Indonesia tidak toleran. Dan itu sudah berhasil lewat LSM – LSM liberal.

Koran sekelas KOMPAS pun sangat tidak obyektif saat memberikan keterangan foto headline aksi pendukung Mursy. Masa Kompas hanya menulis “RATUSAN” pendukung Mursy (ciuuus ratusan?). walau saya belum pernah ke Mesir, tapi saya yakin jumlah pendukung Mursy tidak seperti yang disebutkan Kompas.

Begitu juga yang terjadi beberapa pekan ini, sejak ditangkapnya LHI oleh KPK tanggal 30 Januari 2012, trend perbincangan tentang PKS melonjak tajam. Ini hampir mendekati angka survei yang dilakukan oleh Win and Wise Communication yang menemukan bahwa percakapan tentang PKS oleh warga di sosial media mencapai angka 1700 percakapan/menit. WOW.

Seperti yang disampaikan Ustadz Ika di milis ini bahwa, ketika berita penangkapan muncul isunya ikut ditangkap supir Mentan. Ternyata dibantah. Kemudian, yang mau disuap adalah anggota Komisi IV DPR dari PKS. Sekarang jadi LHI yg jelas2 bukan di Komisi IV tapi di Komisi I. (hehehe...wartawan juga seperti PKS bukan kumpulan malaikat).

Hingga sampai media seperti Okezone pun ikut melakukan berita fitnah bahwa Ustad Luthfi ditangkap oleh KPK bersama seorang wanita muda? (tuing..tuing).

Adapun media massa barat juga tak jauh berbeda, unsur adil dan berimbang masih sulit ditemukan saat menampilkan wajah islam sebagai teroris.

Lalu bagaimana untuk menyeimbangkan pemberitaan media mainstream yang terkadang tidak akurat 100 persen. Dan sering merugikan Ummat Islam?

Mengutip pernyataan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Atma Jayakarta, Alois A Nugroho yang dimuat di Harian Kompas Kamis (7/2/2013), di halaman dua, mengungkapkan bahwa untuk mengimbangi tirani informasi yang muncul menjelang dan selama pelaksanaan pemilu 2014, masyarakat diminta menggunakan media sosial sebagai alat penyebaran informasi pembanding.

Media sosial saat ini menjadi penyeimbang bagi media massa yang mendominasi isu pemberitaan yang muncul di mayarakat seperi TV, Koran, Majalah, Radio dan Tabloid. Media sosial mampu menjadi penyeimbang isu negatif bagi kelompok atau topik perbincangan yang santer di media konvensional. “Bisa dikatakan informasi di media sosial bisa dipakai untuk mengimbangi pemberitaan media massa.” Kata Alois. Dia menambahkan, komunikasi lewat media sosial juga bisa menghimpun gerakan civil society dalam isu tertentu.

“Tapi harus diingat, gerakan melalui media sosial hanya bisa efektif jika diikuti dengan gerakan offline.” Ungkapnya.

Kita masih ingat, saat Metro TV memberitakan bahwa “Rohis Sarang Teroris” muncul gerakan di FB “1.000.000 Gerakan Tuntut Metro Tv Minta Maaf Kpd Rohis Se-Indonesia”. Dari gerakan ini mampu memaksa Metro TV minta maaf kepada Rohis.

Akhirnya, mari kita ramaikan media sosial (FB, Twiter, Blog, Kompasiana dll). Dengan pesan-pesan aksi positif PKS. Karena yang dilakukan LHI tidak mencerminkan wajah PKS. Tapi seperti yang diungkapkan Ustadz Hidayat Nur Wahid itu adalah urusan pribadi LHI.

 “Berapa banyak kader PKS yang menghafal al-Qur'an? Mengingatkan shalat Subuh di Masjid? Mendidik untuk baca al-Qur'an setiap hari? Mau lihat PKS ya lihat perilaku kadernya. Itulah PKS yang sebenarnya," jelas Ustadz Abdurrohim (anak Ustadz ABB) di hidayatullah.com.

Mari kita sebarkan kebaikan dari sisi positif PKS. [cipks].

Read more...
Selasa, 13 November 2012

PKS Girang Anggotanya Di DPR Dipuji Dahlan Iskan

0 komentar

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) malah senang anggotanya di DPR termasuk satu dari 6 nama yang dilaporkan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke BK DPR. Kenapa?

"Dalam amplop tertutup Pak Dahlan menyampaikan enam nama dan satu yang dipuji. Ini memang sebuah tradisi baru dalam konteks kehidupan politik dan hukum. Jadi yang bermasalah dilaporkan dan yang baik ya dilaporkan baik. Tradisi semacam ini harus dikembangkan," kata Ketua FPKS DPR Hidayat Nurwahid kepada detikcom, Kamis (8/11/2012).

Rupanya Hidayat mendengar satu dari enam nama yang dilaporkan ke BK justru dipuji oleh Dahlan Iskan. Hidayat pun senang saat tahu yang dipuji Dahlan adalah kader PKS.

"Yang disampaikan Pak Zulkieflimansyah mendapat SMS dari Pak Dahlan yang isinya salut dan bangga kepada Pak Zul karena mencegah pebuatan tercela di Komisi XI. Tentu saya bangga dengan kinerja Wakil Ketua Komisi XI tersebut untuk tidak menjadi anggota DPR tukang palak tapi melakukan pengawasan good and clean governance," kata Hidayat.

Hidayat lantas mendorong Dahlan Iskan mengungkapkan semua anggota DPR pemeras BUMN yang diketahuinya. Menurut Hidayat, Dahlan tak perlu takut dengan kekuatan politik di DPR.

"Kami ingin serius agar Pak Dahlan Iskan membuka semuanya sekali lagi dengan bukti. Kami ingin menghentikan praktik kongkalikong yang dikaitkan dengan anggota DPR ini. Saya juga setuju mestinya KPK dan polisi tidak perlu menunggu laporan Pak Dahlan Iskan. Tetapi Pak Dahlan juga bisa mengutus stafnya untuk melaporkan ini ke KPK dan polisi," tegasnya.

Wakil Ketua Komisi XI DPR dari FPKS Zulkieflimansyah mengaku mendapat pesan singkat dari sang menteri BUMN. Pesan tersebut berisi pujian Dahlan Iskan lantaran Zul yang memimpin rapat Komisi XI DPR. Kepada detikcom, Zul pun menunjukkan SMS Dahlan Iskan kepadanya:

"Bbrp kali tilp sulit. Hanya ingin menyampaikan salut karena anak buah sy memuji bang Zul sebagai anggota DPR yg bisa mencegah terjadinya perbuatan tercela itu. Kalau tidak Anda cegah, mereka akan terus mendesak anak buah saya. Karena itu sy memasukkan nama bang Zul sebagai yg ikut mencegah terjadinya perbuatan itu. Alhamdulillah. Saya bangga."

Lalu apakah yang dikehendaki Dahlan dengan memuji satu dari enam anggota DPR yang dilaporkannya ke BK DPR terkait pemerasan terhadap BUMN?
Sumber: Detik.com/
Read more...

Entri Populer

 
News & Artikel Abu Hylmi © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here